Inilah Bakal Capres 2024, Kandidat Pilpres Idealnya Memang 3 Pasangan

Analis politik yang juga Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra tidak membantah pandangan itu.

"Pilpres 2024 kemungkinan besar akan ada tiga pasangan, dan sebaiknya memang begitu," kata dia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (16/1).

Menurut Iwel Sastra, keuntungan munculnya tiga pasangan adalah bisa meredakan ketegangan dan keterbelahan di tengah masyarakat akibat sisa dari kontestasi politik yang lalu.

Dan untuk memprediksi siapa saja nanti yang memiliki potensi maju dalam pilpres, maka membacanya terlebih dahulu dimulai dari lingkungan partai politik.

Dari dinamika yang ada, masing-masing internal parpol sudah memiliki jagoan. Baik yang dimunculkan sendiri, atau yang dielus-elus publik.

Bacaan Iwel Sastra, PDI Perjuangan memiliki Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Partai Gerindra ada nama Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Partai Golkar punya jagoan Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo.

Adapun di PKB ada nama Muhaimin Iskandar. Sedangkan di PPP belum terlihat calon potensial. Di samping perolehan suara Partai Kabah yang kecil pada Pemilu 2019, membuat posisi tawar mengusung kader untuk menjadi capres dan wapres sangat tipis.

Sementara Partai Nasdem, sejak awal ketua umumnya Surya Paloh tidak pernah menunjukan keinginan untuk maju sebagai calon presiden. Membaca perkembangan politik hingga saat ini, kemungkinan Nasdem akan mengusung Anies Baswedan atau Ridwan Kamil.

Masih analisa Iwel Sastra, partai lain di luar pemerintahan, seperti Partai Demokrat memiliki AHY. PAN ada ketua umumnya Zulkifli Hasan. Sementara PKS, meski memiliki banyak kader terbaik, namun hingga saat ini belum terlihat siapa yang akan didorong dari kader untuk menjadi RI-1 atau RI-2.

"Kecenderungan PKS terlihat lebih ke arah Anies Baswedan. Di luar nama-nama yang tadi disebutkan ada juga nama Gatot Nurmantyo," ungkapnya.

Dari nama-nama yang disebutkan di atas, Iwel Sastra merilis figur yang memiliki peluang maju pada Pilpres 2024.

Yaitu, Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Muhaimin Iskandar, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono, Zulkifli Hasan, dan Gatot Nurmantyo.