Dikatakan Direktur Eksekutif Parameter Indonesia, Adi Prayitno, jika PT 20 persen tetap dipakai maka pilpres tidak akan melahirkan figur pemimpin baru.
"PT 20 persen akan memunculkan figur capres yang orangnya itu-itu saja," ujar Adi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (16/1).
"Serta membunuh mimpi capres alternatif sekaligus punya rekam jejak memadai," imbuh akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Adi pun memahami jika politisi yang mewakili partai politik di DPR RI kencang menyuarakan agar PT 20 persen diturunkan.
"Wajar jika banyak pihak minta (PT 20 persen) diturunkan supaya rakyat punya menu calon yang beragam," pungkasnya.
Adapun PT 20 persen pernah dipakai di Pilpres 2014 dan 2019. Pada Pilpres 2014 menyajikan pertarungan Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa.
Sementara pada Pilpres 2019 kembali mempertemukan Jokowi dan Prabowo. Jokowi berpasangan dengan Maruf Amin dan Prabowo menggandeng Sandiaga Salahuddin Uno.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: