Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kritik Raffi Ahmad, PKS: Divaksin Bukan Berarti Abaikan Prokes!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 17 Januari 2021, 17:08 WIB
Kritik Raffi Ahmad, PKS: Divaksin Bukan Berarti Abaikan Prokes<i>!</i>
Potret Raffi Ahmad bersama publik figur lain yang menjadi polemik usai disuntik vaksin/Repro
rmol news logo Vaksin bukanlah satu-satunya sebagai senjata pamungkas untuk membunuh virus corona baru (Covid-19). Karenanya, vaksin Sinovac harus disertai dengan disiplin protokol kesehatan.

Hal tersebut ditegaskan anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Aher merespons polemik Raffi Ahmad bersama publik figur lain yang kedapatan keluyuran setelah disuntik vaksin di Istana Negara beberapa waktu lalu.

"Saya perlu mengingatkan pada pemerintah dan masyarakat bahwa vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk menurunkan angka kasus Covid-19," ungkap Netty kepada wartawan, Minggu (17/1).

Menurut Netty, program vaksinasi baru dilakukan secara terbatas kepada masyarakat. Vaksin jadi siap pakai pun baru tersedia 3 juta dosis Sinovac yang mendapat EUA dari BPOM tanggal 12 Januari lalu.

“Jadi, siapa pun yang telah divaksin, apalagi tokoh publik harus menahan diri. Jangan sampai jadi salah kaprah, seolah setelah divaksin boleh bebas, lepas kendali dan tidak melaksanakan prokes,” tegasnya.

Oleh karena itu, kata Netty, pemerintah harus memberikan edukasi pada masyarakat agar memahami situasi ini dan tetap disiplin prokes.

"Pelibatan tokoh publik dan influencer dalam vaksinasi tahap awal adalah untuk mendukung penanganan pandemi, bukan malah membuat ambyar," kata Ketua Tim Covid-19 FPKS DPR  RI ini.

Netty juga meminta pemerintah agar terus meningkatkan upaya promotif dan preventif kesehatan melalui penguatan prokes, disiplin 3T, dan 3M.

"Sarana prasarana kesehatan dan kesiapan faskes tingkat pertama harus ditingkatkan dalam penanganan penyakit katastropik sehingga dapat meminimalisir rujukan pasien ke RS yang sudah kewalahan menangani pasien Covid-19," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA