Menurut pengamat politik Ujang Komarudin, fakta kerawanan bencana alam di Pulau Kalimantan juga menunjukkan ketidakcermatan pemerintah memilih lokasi ibukota baru.
Meski belum ada laporan banjir di Kalimantan Timur yang menjadi lokasi calon ibukota baru, namun banjir di Kalsel patut diwaspadai.
“Inilah yang menjadi keprihatinan kita bersama. Kaltim calon ibu kota baru, tapi (Pulau Kalimantan) kebanjiran. Ini mencerminkan pemerintah tak cermat dalam memilih calon ibukota baru,†ucap Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (18/1).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini mengatakan, pemerintah sebaiknya menutup rencana pembangunan ibukota baru di Kalimantan dan lebih fokus terhadap penanganan Covid-19.
“Lebih baik dana ibukota baru dialihkan untuk penangaman corona. Rakyat tak butuh ibukota baru, rakyat butuh pekerjaan dan makanan. Apalagi saat ini banyak bencana," jelasnya.
Di sisi lain, yang rakyat butuhkan saat ini adalah kesejahteraan. Akibat pandemi Covid-19 yang belum usai, mata pencaharian rakyat banyak yang hilang.
"Rakyat butuh makan. Tak aneh dan tak heran jika ada bantuan yang dijarah di tengah jalan karena rakyat lapar,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: