Hal tersebut disampaikan anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani berkenaan dengan beredarnya video yang menyebut cairan vaksin Covid-19 yang disuntikan ke Presiden Joko Widodo tidak sampai habis. Tak hanya itu, ada pula yang menyebut vaksin Covid-19 memiliki komponen yang bisa melacak lokasi orang yang telah disuntik vaksin.
"
Hoax seperti ini mengganggu dan bisa menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat," kata Christina Aryani kepada wartawan, Rabu (20/1).
Christina mengaku sering mendapat pertanyaan dari konstituen yang khawatir dengan akibat dari penyuntikan vaksin Sinovac. Masyarakat resah karena banyak informasi bohong beredar di media sosial.
"Kami menyayangkan masih ada saja orang-orang yang menyebarkan
hoax di tengah upaya keras yang dijalankan pemerintah untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19," ujarnya.
Christina mengatakan, situasi yang kita alami saat ini sangat serius. Kapasitas fasilitas kesehatan, terutama ICU di beberapa daerah sudah mendekati 100 %. Kasus positif Covid-19 secara nasional juga terus meningkat dan sudah mencapai 939.948 per hari ini.
Menurut Christina, vaksin merupakan salah satu cara untuk meredam lonjakan kasus. "Kami di Komisi I tahu pasti pemerintah berupaya keras menjalankan upaya diplomasi untuk memastikan ketersediaan vaksin bagi masyarakat," tuturnya.
Dia mengimbau agar masyarakat mendukung upaya yang dijalankan pemerintah. Seluruh elemen bangsa perlu bersama-sama melakukan segala daya upaya menghadapi situasi sulit ini.
"Jangan mudah percaya informasi yang belum jelas kebenarannya, cek dan kroscek ke otoritas yang mumpuni," tandas Christina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: