Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Budiman Sudjatmiko: Pernyataan Pandji Sebaiknya Dibantah, Tapi Tidak Usah Diadukan Ke Polisi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Kamis, 21 Januari 2021, 07:25 WIB
Budiman Sudjatmiko: Pernyataan Pandji Sebaiknya Dibantah, Tapi Tidak Usah Diadukan Ke Polisi
Komedian Pandji Pragiwaksono/Net
rmol news logo Pernyataan kontroversial dilontarkan komedian Pandji Pragiwaksono dalam sebuah perbincangan virtualnya dengan komedian lain di media sosial.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam perbincangan itu, Pandji mengungkit langkah pemerintah membubarkan organisasi Front Pembela Islam (FPI). Menurutnya langkah tersebut tidak tepat karena akan muncul para simpatisan FPI dalam bentuk ormas yang berbeda.

Namun yang menjadi kontroversi adalah saat Pandji membandingkan FPI dengan ormas Islam lain, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Dia mengutip pernyataan yang pernah disampaikan sosiolog, Thamrin Amal Tomagola yang menyebut ada banyak simpatisan FPI di kalangan bawah karena ormas yang sudah dinyatakan bubar itu selalu ada ketika masyarakat kalangan bawah meminta bantuan.

“Ini gue dengar dari Pak Thamrin Tomagola, dulu tahun 2012, kalau misalnya ada anak mau masuk di sebuah sekolah, kemudian nggak bisa masuk, itu biasanya orang tuanya datangi FPI minta surat. Dibikinin surat ke FPI, dibawa ke sekolah, itu anak bisa masuk, terlepas dari isi surat itu menakutkan atau tidak, tapi nolong warga gitu,” ujarnya.

FPI, sambungnya, semakin disukai lantaran Muhammadiyah dan NU jauh dari masyarakat kalangan bawah. Tidak seperti FPI, kedua ormas itu lebih elite.

“Kata Pak Tamrin Tomagola, pintu rumahnya ulama-ulama FPI kebuka untuk warga, jadi orang kalau mau datang bisa. Nah, yang NU dan Muhammadiyah yang terlalu tinggi dan elitis, warga tuh ngga ke situ, warga justru ke FPI. Makanya mereka pada pro FPI, karena FPI ada ketika mereka butuhkan,” lanjut pria yang pernah jadi pembawa acara “Kena Deh” itu.

Menanggapi pernyataan kontroversi Pandji tersebut, politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko meminta publik, khususnya kader dari ormas Muhammadiyah dan NU yang tersinggung untuk tidak mengadukan Pandji ke polisi. Apalagi, pernyataan Pandji ini sangat mudah untuk dibantah.

“Pernyataan Pandji sangat mudah dibantah dan harus dibantah. Sangat retoris dan menunjukan keberpihakan-nya secara sadar. Meski mengutip pendapat orang lain, dia sudah mengambilnya sebagai pendapatnya juga. Itu haknya. Sebaiknya dibantah. Tapi tak usah diadukan ke polisi,” tutur Budiman lewat akun Twitter pribadinya, Kamis (21/1).

Mantan anggota DPR itu meyakini bahwa Pandji bukan orang yang bodoh. Sehingga bisa untuk diajak berdebat.

Dia mengingatkan bahwa di negara demokratis yg matang, argumen yang cerdas atas opini apapun jangan sampai dipidanakan.

“Jika lantas argumennya terbukti tak cerdas, itu juga bukan kejahatan, cuma menunjukkan kualitasnya,” demikian Budiman. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA