Namun, rangkap jabatan yang diemban Marullah Matali, tak jadi masalah berat bagi Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Mujiyono.
Mujiyono bisa memahami rangkap jabatan tersebut. Sebab, untuk menunjuk pejabat definitif Walikota Jakarta Selatan, tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat.
"Enggak sih, enggak masalah. Justru kelihatannya Marullah ingin mendapatkan orang terbaik sebagai penerusnya di Jaksel, dan itu enggak cukup waktu kalau buru-buru. Toh akhirnya aktivitas di pandemi ini tidak terlalu meluas kepada hal-hal yang lain. Fokusnya pandemi saja," kata Mujiyono yang dikutip
Kantor Berita RMOLJakarta, Kamis (21/1).
Penunjukan ini, lanjut Mujiyono, dianggap tidak akan mengganggu kerja Marullah sebagai Sekda DKI. Sebab saat ini semua fokus kerja masih tertuju pada penanganan Covid-19.
Selain itu, jika memang tugas sebagai Walikota Jaksel cukup banyak, bisa dibantu oleh wakilnya.
"Kan ada wakil walikota, untuk delegasi kewenangan bisa ke situ.
Feeling saya begitu (Plt) agar dapat yang terbaik dan itu bagus benar, kecuali itu sampai berbulan-bulan," kata politikus Demokrat ini.
Rangkap jabatan ini diharapkan jangan terlalu lama, dan segera ditentukan siapa yang akan menjadi pejabat definitif Walikota Jaksel. Salah satu kualifikasinya adalah harus miliki kecakapan dalam kemampuan intelektual.
"Karier ke wilayah harus bagus, komunikatif. Yang penting komunikatif aja, orang kalau pintar tapi kalau diajak ngomongnya susah kan percuma juga. Kalau saya sih begitu yang penting, komunikatif sama semua pihak. Karena komunikasi itu pembuka seluruh potensi yang ada untuk berdiskusi," tutup Mujiyono.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: