Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Korupsi Bansos, Pusako Andalas Tantang KPK Proses Semua Pihak Yang Diduga Terlibat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 21 Januari 2021, 11:47 WIB
Korupsi Bansos, Pusako Andalas Tantang KPK Proses Semua Pihak Yang Diduga Terlibat
Cover Koran Tempo berjudul Tiga Penguasa Bansos/Net
rmol news logo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta untuk berani menindak tegas pihak-pihak yang diduga turut terlibat dalam pusaran kasus dugaan korupsi bansos Covid-19 yang menjerat eks Mensos Juliari P. Batubara.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Sebab, menurut Direktur Pusat Studi dan Kajian Konstitusi (Pusako) Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri Amsari, lembaga antirasuah hingga kini belum menunjukkan keberaniannya untuk mengusut kasus korupsi bansos hingga ke akar-akar.

"KPK belum menunjukan tajinya terkait partai-partai lingkaran Istana. Seperti tembok tinggi yang sulit ditembus," kata Feri Amsari saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu, Kamis (21/1).

KPK tidak boleh pandang bulu dalam mengusut sebuah kasus duaan korupsi. Siapa pun yang diduga terlibat, harus diperiksa.

"KPK harus memproses seluruh pihak yang diduga terlibat," ucap Feri Amsari menegaskan.

Dalam kasus ini, eks Mensos Juliari P. Batubara ditetapkan tersangka bersama empat tersangka lainnya. Yaitu, pejabat pembuat komitmen di Kemensos, Matheus Joko Santoso dan Adi Wahyono, serta Ardian I M dan Harry Sidabuke selaku pihak swasta.

Dalam perkembangannya, Majalah Tempo pernah memberitakan nama putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka yang disebut sebagai 'anak Pak Lurah'. Nama Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani juga pernah muncul dalam kasus ini.

Juliari dan tim khususnya juga diduga menunjuk rekanan untuk memproduksi goodie bag yang akan diproduksi oleh PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Masuknya nama Sritex diduga merupakan rekomendasi Gibran.

Belakangan, Gibran maupun pihak Sritex telah membantah tudingan tersebut.

Masih dilaporkan Majalah Tempo, Juliari saat bertandang ke luar kota juga menggunakan sewa jet pribadi berkisar Rp 40 juta per jam. Dia menggunakan pesawat carteran itu saat berkunjung antara lain ke Kendal, Jawa Tengah; Medan, Sumatera Utara; Bali; dan Malang, Jawa Timur.

Tidak hanya untuk membayar jet pribadi, duit suap diduga juga mengalir buat memenangkan calon kepala daerah dari PDIP dalam pilkada yang digelar 9 Desember lalu.

Juliari yang juga Wakil Bendara Umum PDIP, diduga bertemu dengan salah satu anggota staf Puan Maharani berinisial L. Dalam pertemuan itulah duit miliaran rupiah diserahkan kepada perempuan tersebut.

Teranyar, cover Koran Tempo berjudul 'Tiga Penguasa Bansos' juga menjadi perbincangan publik. Dalam edisi itu disebutkan dua politikus PDIP Herman Hery dan Ihsan Yunus, diduga menguasai proyek pengadaan bansos 2020 di Kemensos.

Perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan keduanya diduga mendapat jatah hingga Rp 3,4 triliun, separuh dari anggaran bantuan untuk wilayah Jabodetabek. Tim KPK pun diduga menggeledah kantor sejumlah perusahaan itu. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA