Pengamat hukum dari Universitas Al Azhar Indonesia Suparji Ahmad melihat, visi Polri Presisi merupakan transformasi Promoter yang digawangi oleh Tito Karnavian.
Kata Suparji, seharusnya dalam visi Polri Presisi yang disampaikan di hadapan Komisi III DPR itu harus mencakup evaluasi dari gagasan Promoter yang beberapa tahun terakhir jadi tagline Polri.
"Secara substantif antara promoter dan presisi hanya beti, beda-beda tipis. Spiritnya adalah kemampuan memprediksi kemungkinan dan tantangan yang akan terjadi," demikian Suparji Ahmad kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/1)
Lebih lanjut Suparji menyebutkan, dalam gagasan Sigit, muatannya adalah nilai profesionalitas Polri yaitu menangani setiap masalah secara profesional.
"Tranparansi berkeadilan analog dengan terpercaya oleh masyarakat, karena mampu bersikap dan bertindak adil," ujar Suparji.
Suparji meminta Sigit segera merealisasikan gagasan Presisi secara autentik dan berkesinambungan dengan gagasan Promoter sebelumnya.
"Visi tentan Presisi dapat direalisasikan secara otentik. Rangkul semua kekuatan Polri dengan membangun soliditas dan solidaritas," pungkas Suparji.
Gagasan Polri Presisi yang disampaikan Komjen Listyo Sigit Parbowo adalah merupakan konsep pemolisian yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: