Hal ini sedianya harus menjadi perhatian semua pihak terutama stakeholder terkait untuk terus berupaya agar bank syariah bisa melakukan penetrasi hingga bisa bersaing dengan negara-negara lainnya.
Demikian disampaikan Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi dalam webinar bertajuk "Peran Lembaga Keuangan Syariah dan SWF Dalam Pemerataan Ekonomi Umat" yang diselenggarakan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) pada Jumat (22/1).
"Bank syariah di Indonesia itu masih sangat rendah ya, dibandingkan negara-negara lain yang ada di dunia, apalagi dengan Arab Saudi sangat ketinggalan jauh," kata Hery.
Hery menyatakan, perbankan syariah di Indonesia masih kalah jauh dengan negara tetangga Malaysia yang sudah melakukan penetrasi hampir 30 persen.
"Malaysia itu penetrasi bank syariahnya hampir mencapai 30 persen. Sementara di kita Indonesia masih di bawah 7 persen," tuturnya.
Atas dasar itu, Hery mengajak semua pihak untuk memberikan perhatian serius terhadap perbankan syariah di tanah air yang masih belum tumbuh optimal. Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslimnya terbanyak di dunia.
"Ini merupakan salah satu tantangan apa yang menyebabkan dan mengakibatkan perbankan syariah tidak bisa tumbuh secara optimal. Tentunya banyak hal ya. Dan itu tentunya menjadi perhatian kita semua, perhatian semua pihak," jelasnya.
"Perhatian semua stakeholder utama tentunya kedepan kita harus bisa mengatasi hambatan-hambatan tadi untuk bisa membawa penetrasi perbankan syariah ini paling tidak, sejajar dengan negara-negara yang ada di Asia Tenggara," demikian Hery.
Selain Hery, narasumber lain dalam webinar tersebut antara lain; Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum APINDO Hariyadi Sukamdani, dan Presdir Prudential Life Assurance Indonesia Jens Reisch.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: