Pengamat Internasional: Peluang JK Di 2024 Terbuka Lebar Lewat Joe Biden

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla/Net

Terlebih adanya kemungkinan Joe Biden menghidupkan kembali jejaring internasional yang pernah dirajut saat masih menjabat Wakil Presiden era Barack Obama.
Menurut pengamat politik internasional, Arya Sandhiyudha, Presiden Joe Biden akan memberikan perhatian kepada negara-negara kawasan Asia Timur, termasuk Indonesia. Hal itu dilihat dari komposisi kabinet Joe Biden-Kamala Harris yang diisi pejabat veteran era Presiden Barack Obama, yakni Kurt Campbell dan beberapa nama lainnya.
Diketahui, saat era Obama ada kebijakan 'pivot to Asia' yang adalah kebijakan luar negeri Amerika Serikat untuk menciptakan poros di kawasan Asia damai, stabil, serta sejahtera secara ekonomis.
"Ini sebenarnya menjadi sinyal kampanye Biden bahwa AS akan kembali besar di internasional, termasuk kawasan Asia Timur yang sepertinya akan menjadi perhatian," ujar Arya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/1).
"Dari pola pemilihan orang-orangnya Joe Biden, memang terlihat sangat me-recall memori interaksi dia di era Obama. Jadi, bukan tidak mungkin secara jejaring internasional Joe Biden juga akan recalling jejaring dia secara internasional termasuk orang-orang yang pernah dia temui di Indonesia," sambungnya.
Direktur Eksekutif The Indonesian Democracy Initiative (TIDI) ini menilai, sosok Jusuf Kalla yang disebut memiliki kedekatan sejak 2009 lalu dengan Joe Biden bukan tidak mungkin akan di-recall. Apalagi dengan kapasitas dan jam terbangnya di dunia internasional, mantan Wakil Presiden dua periode itu tidak perlu diragukan lagi.
"Recalling jejaring Joe Biden ini merupakan aset dan memori bagi JK dengan Biden. Begitu pun tokoh nasional lainnya, bukan tidak mungkin jika jejaring lamanya Biden di-monotize," kata Arya.
Namun begitu, Arya menyatakan JK bukanlah satu-satunya orang yang dekat dengan Joe Biden. Masih ada banyak tokoh nasional lain yang dekat dengan orang nomor satu di AS dan juga berupaya memonotise jaringan tersebut.
"JK sudah teruji menjadi top leader, termasuk dalam hal menghadapi politik AS. Secara kapasitas tidak diragukan. Jadi menurut saya, JK sangat mungkin (di 2024). Cuma kursi presiden kan satu, dan banyak tokoh nasional lainnya yang juga mungkin ingin jadi presiden," demikian Arya.

EDITOR: DIKI TRIANTO
Tag:
Kolom Komentar
Video
Obrolan Bareng Bang Ruslan • Polling 24 Tokoh Harapan, bersama Arief Poyuono dan Jerry Massie
Tidak terlalu pagi untuk membicarakan tokoh-tokoh yang berpeluang tampil di bursa pimpinan nasional tahun 2024. Masyarak..
Video
Kunjungan Presiden Jokowi di NTT Undang Kerumunan Massa
Kerumunan Massa menyambut kedatangan Presiden Jokowi di Nusa Tenggara Timur melanggar protokol kesehatan. Rekaman video ..
Video
Jendela Usaha • Peluang Budidaya Ubi Jalar
Ubi jalar atau ketela rambat adalah bahan pangan lokal yang berasal dari kelompok umbi-umbian. Di Indonesia Ubi Jalar se..