Disampaikan peneliti CSIS, Arya Fernandes, setidaknya ada empat hal yang patut disoroti dalam perjalanan revisi UU Pemilu.
Pertama, kata Arya, revisi UU Pemilu akan menentukan level pengaruh atau kualitas dari caleg terpilih.
"Karena bagaimana pun pemilihan caleg dan mekanisme kandidasi di internal, begitu juga soal bagaimana konversi suara yang akan dilakukan. Itu akan mempengaruhi kualitas caleg ya," ujar Arya dalam diskusi Perludem bertajuk 'Mengapa Revisi Undang-Undang Pemilu Penting?', Minggu (24/1).
Kedua, revisi UU Pemilu juga akan mempengaruhi level kompetisi antarpartai, apakah tinggi atau rendah.
"Saya percaya kalau kompetisinya tinggi itu akan mempengaruhi kualitas caleg terpilih," kata Arya.
Hal lain yang patur disoroti dalam revisi UU Pemilu yakni pembahasan tersebut akan mempengaruhi proses rekutmen dari partisipasi politik.
"Draf di DPR itu mengusulkan soal adanya pemberian sanksi dalam proses kandidasi bila ditemukan misalnya soal mahar atau imbal. Misalnya kandidat tidak bisa dicalonkan lagi untuk periode berikutnya dan seterusnya," jelas Arya.
Terakhir, revisi UU Pemilu dapat mempengaruhi
electoral outcomes yang terdiri dari kualitas kebijakan pubik, kepercayaan publik terhadap institusi publik, dan lainnya.
"Apakah publik punya
trust yang tinggi kepada institusi publik atau tidak, apakah
party-id nya tinggi atau tidak," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: