Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Penanganan Covid-19 Di Jabodetabek Sebaiknya Dilakukan Terpadu Dan Komprehensif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 25 Januari 2021, 14:47 WIB
Penanganan Covid-19 Di Jabodetabek Sebaiknya Dilakukan Terpadu Dan Komprehensif
Anggota DPD RI, Fahira Idris, sarankan penanganan Covid-19 di Jabodetabek dilakukan secara terpadu dan komprehensif/Ist
rmol news logo Sejak awal pandemi hingga saat ini, Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) yang melintasi 3 provinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten) menjadi wilayah penyumbang kasus positif Covid-19 terbanyak.

Mobilitas orang di wilayah ini memang cukup tinggi, terlebih di Jakarta yang merupakan pusat aktivitas dan kegiatan ekonomi dan pemerintahan. Ini yang kemudian membuat angka kasus Covid-19 di Jabodetabek menjadi tinggi.

Oleh karena itu, sudah saatnya penanggulangan Covid-19 di Jabodetabek dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan komprehensif. Saat ini, para pengambil kebijakan penanggulangan Covid-19 di Jabodetabek punya cara berbeda.

Atas kondisi tersebut, anggota DPD RI, Fahira Idris mengatakan, jika penanggulangan Covid-19 di Jabodetabek dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan komprehensif akan berdampak besar kepada efektivitas penanganan pandemi. Tidak hanya di Jabodetabek, tetapi juga secara nasional.

Fahira meyakini, jika upaya penanganan mulai dari regulasi, kebijakan, peningkatan 3T, hingga kedisiplinan penerapan 3M di Jabodetabek sifatnya setara atau satu kesatuan dan ‘satu komando’ serta dikoordinasikan langsung oleh Pemerintah Pusat, maka penambahan kasus positif akan bisa dikendalikan.

“Jika kasus positif Covid-19 di Jabodetabek bisa dikendalikan bahkan diturunkan, maka secara nasional kasus aktif juga akan turun signifikan. Sehingga penanggulangan pandemi secara nasional akan lebih efektif dan terkendali," ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (25/1).

"Hemat saya, sudah saatnya penanggulangan Covid-19 di Jabodetabek dilakukan secara terpadu, terintegrasi, komprehensif, setara dan diselenggarakan satu satu kesatuan dan ‘satu komando’ yang dikoordinasikan langsung oleh Pemerintah Pusat. Karena penyebaran virus tidak mengenal batas wilayah, maka pendekatannya bukan lagi wilayah tetapi fokus kepada pergerakan atau mobilitas manusia khususnya di Jabodetabek yang memang harus dikendalikan,” tambahnya.

Ketika penanggulangan Covid-19 di Jabodetabek dilakukan secara terpadu dengan di bawah koordinasi langsung Pemerintah Pusat, maka semua upaya mengendalikan laju pandemi di wilayah ini juga akan setara kualitasnya.

Artinya, strategi penanggulangan Covid-19 terutama 3T dan kebijakan pembatasan di Jabodetabek harus punya standar yang sama. Misalnya, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi harus punya jumlah tes PCR yang sama dengan Jakarta (sesuai atau melampaui standar WHO).

Begitu juga dengan kecepatan tracing dan treatment (pelayanan perawatan dan pengobatan), baik dari segi kapasitas rumah sakit maupun tenaga medis yang juga idealnya setara.

“Kenapa 3T penting? Karena di banyak negara sudah teruji menjadi strategi utama memperlambat dan menghentikan penyebaran Covid-19. Mewujudkan penanggulangan Covid-19 yang terpadu di Jabodetabek butuh intervensi dari Pemerintah Pusat,” tutup Senator Jakarta ini. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA