Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Survei KedaiKOPI: Mayoritas Masyarakat Menilai Banyaknya OTT Adalah Bukti Keberhasilan KPK

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Senin, 25 Januari 2021, 19:22 WIB
Survei KedaiKOPI: Mayoritas Masyarakat Menilai Banyaknya OTT Adalah Bukti Keberhasilan KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi/Net
rmol news logo Pemberantasan korupsi di Indonesia dianggap publik makin berhasil dikarenakan semakin banyaknya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK.

Dalam survei yang dilakukan lembaga KedaiKOPI, sebanyak 85,8 persen responden menganggap OTT sebagai bukti keberhasilan KPK menjalankan tugasnya.

"Tingginya persepsi masyarakat yang mengatakan bahwa semakin banyaknya OTT yang dilakukan oleh KPK, semakin efektif kinerja yang KPK lakukan, hal ini bisa jadi karena itu yang terlihat oleh masyarakat secara langsung," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo, Senin (25/1).

"Apalagi hal ini pasti menjadi bahan pemberitaan media-media tentang KPK yang akan berlangsung untuk sementara waktu,” imbuhnya.

Bagi Kunto, hal tersebut dirasa wajar terlebih setelah KPK pada penghujung tahun 2020 melakukan penangkapan besar kepada dua anggota menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Hasil survei KedaiKOPI ini juga menunjukkan bahwa masyarakat menganggap strategi represif adalah pilar pemberantasan korupsi yang dipersepsikan paling efektif dengan angka 84,3 persen dibandingkan dengan strategi lainnya, seperti strategi edukasi (68,8 persen), dan strategi sistem perbaikan (72-77,9 persen).

"Strategi penangkapan atau tindakan represif dari KPK ini merupakan strategi yang paling mudah terlihat hasilnya oleh masyarakat dalam urusan pemberantasan korupsi dibandingkan dua strategi lainnya, terlebih KPK baru saja melakukan penangkapan besar kepada dua menteri," terang Kunto.

Namun, ketika responden diberikan pilihan "banyak OTT" atau "korupsi sedikit" sebagai indikator keberhasilan pemberantasan korupsi, pilihan responden terpolarisasi menjadi 50:50.

Sebanyak 50,7 persen responden memilih "banyak OTT" sebagai indikator keberhasilan dan terdapat 49,3 persen yang memilih "korupsi sedikit".

"Setelah dianalisis lanjutan terlihat bahwa mereka yang berpendidikan lebih rendah mengutamakan OTT sebagai indikator keberhasilan, sedangkan mereka yang berpendidikan lebih tinggi memilih "korupsi sedikit," Kunto menambahkan.

Survei bertema "Kata Publik tentang Pemberantasan Korupsi di Indonesia” diselenggarakan oleh Lembaga survei KedaiKOPI pada tanggal 4-11 Januari 2021 di 34 propinsi seluruh Indonesia secara tatap muka dengan mematuhi protokol kesehatan.

Jumlah responden 2.000 orang yang berusia 17 tahun ke atas, dengan toleransi kesalahan +/- 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA