Ali Lubis salah tangkap saat Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjelaskan mengenai permintaan Anies agar pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19.
Menurut Ali, pernyataan tersebut ditangkap sebagai pesan bahwa Anies telah menyerah. Padahal, yang dimaksud Anies dalam pernyataan Ariza adalah soal penanganan lahan pemakaman.
Hal itu mengingat lahan makam di DKI turut dipakai oleh jenazah dari Bogor, Tangerang, dan Bekasi.
Menanggapi hal ini, pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin mengatakan bahwa mengkritik merupakan hal yang diperbolehkan.
"Namun mengkritik jangan sampai salah alamat. Jangan sampai salah konteks," ungkap Ujang kepada
Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (26/1).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menambahkan, kritik yang objektif dan konstruktif sangat dibutuhkan oleh Gubernur Anies dan Pemprov DKI.
"Tapi bukan kritik yang salah meleset atau salah sasaran," tegasnya lagi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: