Bagi Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief, pemerintah terlalu banyak melakukan propaganda vaksin. Namun masalah teknis di lapangan tidak berbanding lurus dengan propaganda tersebut.
“Persoalan sesungguhnya kapan vaksin itu bisa diberikan pada rakyat, berapa lama lagi harus menunggu,†ujarnya lewat akun Twitter pribadinya, Selasa (26/1).
Pemerintah harus turut memperhatikan nasib pendidikan anak yang sejak pandemi tidak pernah bersekolah. Termasuk dengan ketahanan tubuh para orang tua yang berusia lebih dari 60 tahun.
“Tega benar sama rakyatnya,†tuturnya.
Andi Arief meminta kepada pemerintah untuk jujur. Jika memang gagal dalam menangani pandemi, pemerintah disarankannya untuk bisa menyampaikan langsung ke rakyat.
“Kalau pemerintah menyerah dan letoy menghadapi pandemi ini, lambaikan tangan ke kamera,†sindirnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: