Namun, Gerindra masih berhitung PT ini nantinya bisa tetap menampung suara seluruh masyarakat Indonesia.
“Ya, kami dari Partai Gerindra pada prinsipnya tidak keberatan
parliamentary threshold di angka 4,5 atau 7 persen,†ucap Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (27/1).
“Namun yang kami hitung adalah bagaimana
parliamentary threshold ini bisa kemudian mengakomodir dan menampung suara dari seluruh rakyat Indonesia yang ikut dalam pemilu,†sambung Wakil Ketua DPR RI ini.
Dia menambahkan, selama ini Gerindra aktif membuka komunikasi dengan partai politik lain untuk menentukan sikap berapa persen ambang batas parlemen ke depan.
“Oleh karena itu dalam komunikasi-komunikasi intens dilakukan antara parpol di parlemen, Partai Gerindra ikut aktif dalam komunikasi tersebut untuk sama sama kita putuskan
parliamentary threshold-nya seperti apa,†imbuhnya.
Saat disinggung mengenai angka
presidential threshold, Dasco mengatakan Gerindra mengikuti dinamika parpol yang menyuarakan di angka 20 persen.
“Sama, kalau
presidential threshold kita juga sedang kita komunikasikan. Pada prinsipnya ya mau 20 persen sampai 25 persen kami ikut saja,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: