Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Mahar Pilkada Firdaus-Rusli Ke PAN Sudah Clear, Jangan Dibesar-besarkan Lagi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Rabu, 27 Januari 2021, 15:35 WIB
Soal Mahar Pilkada Firdaus-Rusli Ke PAN Sudah <i>Clear</i>, Jangan Dibesar-besarkan Lagi
Tokoh masyarakat Riau yang pernah menjabat Ketua PAN Riau, Fauzi Kadir/Net
rmol news logo Tokoh masyarakat Riau yang pernah menjabat Ketua PAN Riau, Fauzi Kadir angkat bicara terkait pemberitaan di sejumlah media lokal yang kembali mengungkit masalah mahar politik paslon Firdaus-Rusli Effendi pada Pilkada Riau tahun 2018.

Dimana dalam pemberitaan tersebut dirinya disebut-sebut sebagai orang yang ditugaskan atau diberi kuasa untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Namun menurutnya, persoalan tersebut sudah selesai dan tidak perlu diributkan lagi.

"Sebenarnya masalah ini sudah selesai dan tidak perlu diributkan lagi," kata Fauzi Kadir kepada wartawan, Rabu (27/1).

Soal tudingan mahar yang menyebut nama Wasekjen PAN Irvan Herman, Fauzi Kadir dengan tegas mengatakan, sudah tidak ada keterkaitan putra mantan Walikota Pekanbaru dua periode Herman Abdullah itu.

"Tidak ada kaitanya. Masalah ini sudah selesai. Wajar ketika Irvan Herman saat itu sebagai orang daerah yang berada di DPP, ikut membantu memfasilitasi, namun semua keputusan tentu ada di pimpinan partai politik. Dan ini dilakukan semua partai dalam menentukan dukungan terhadap paslon pilkada," urainya.

"Dan ketika pimpinan DPP PAN tidak memberikan mandat kepada paslon Firdaus-Rusli, ya tidak fair kalau menyalahkan Irvan Herman," tandasnya.

Fauzi Kadir kembali menjelaskan, posisi Irvan Herman bukan penentu pemberi mandat SK dari DPP PAN.

"Setelah saya pelajari, sebenarnya semua pihak ini ingin membantu menyelesaikan dukungan partai, namun ketika gagal atau tidak mendapat dukungan ya jangan kemudian membuat isu menyesatkan untuk kepentingan politik pribadi di daerah," tegasnya.

"Sekali lagi saya tegaskan, masalah Ini jangan dikaitkan dengan politik atau pilkada sekarang ini, karena tidak ada hubunganya sama sekali. Jadi tak perlu dibesar-besarkan. Kita doakan saja masalah ini selesai di internal partai," ucap Fauzi Kadir menambahkan.

Tahun 2018 lalu, Walikota Pekanbaru Firdaus mencoba keberuntungan dengan ikut Pilkada Riau, namun hasilnya tidak sesuai harapan.

Firdaus-Rusli gagal terpilih menjadi Gubernur Riau kalah dengan pesaingnya yakni Syamsuar-Edy Natar.

Kegagalan Firdaus-Rusli belakangan diungkit, ketika muncul pemberitaan soal nama Fauzi Kadir yang mengklaim dapat mandat tertulis dari Firdaus untuk menagih kembali mahar yang sudah dikeluarkan untuk mendapat SK dari DPP PAN.

"Saya bukan pengacaranya Pak Firdaus, tetapi diberi kuasa menyelesaikan persoalan. Ada kuasa tertulisnya," ujar Fauzi Kadir.

Dengan kuasa dari Firdaus itu, Fauzi Kadir kemudian menghubungi pihak-pihak yang menjadi penerima dana yang digunakan untuk mendapatkan dukungan PAN. Namun dia menegaskan urusannya bukan dengan PAN sebagai partai, tetapi dengan sejumlah politisi PAN secara pribadi.

Namun saat ditanya apakah itu berarti Firdaus-Rusli tertipu karena sudah membayar sejumlah uang dan gagal mendapatkan dukungan PAN, Fauzi Kadir dengan tegas menolak anggapan itu.

"Tidak tertipulah. Itu biasalah ongkos untuk mengurus ini dan itu, dalam politik biasa," demikian Fauzi Kadir. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA