Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Banteng Muda Indonesia Minta Sandiaga Uno Lebih Bijak Menerima Kritik

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Kamis, 28 Januari 2021, 19:05 WIB
Banteng Muda Indonesia Minta Sandiaga Uno Lebih Bijak Menerima Kritik
Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) DKI Jakarta Dian Eka Yanto/Net
rmol news logo Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno diminta untuk lebih bijak dalam menerima kritikan. Khususnya dari Komisi X DPR RI yang jadi mitra Kemenparekraf

Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) DKI Jakarta Dian Eka Yanto menilai sikap Sandiaga Uno yang merespon kritik dari anggota Komisi X DPR Putra Nababan dengan mengutus jurubicara adalah sikap tidak kesatria dan tidak mengerti etika ketatanegaraan.

"Menteri Sandi jangan lebay. Baru ditegur mitra kerjanya saja sudah mengutus juru bicara. Biasakan ditegur anggota dewan, karena itu memang fungsi anggota dewan. Yaitu mengawasi kerja menteri," ujarnya kepada wartawan, Kamis (28/1).

Dalam hal ini, Dian mengungkit kritik Putra Nababan soal undangan lari dari Menteri Sandi kepada Komisi X DPR yang diumbar di media sosial. Putra Nababan merasa undangan yang disebut oleh Sandi fiktif.

Bagi Dian, kapasitas Kawendra Lukistian sebagai jurubicara Menteri Sandiaga Uno dinilai kurang kompeten dalam memahami ketatanegaraan dan etika hubungan antar lembaga negara. Dalam kasus ini, Dian merasa Kawendra kurang pas menjawab kritik Putra Nababan mengenai cara komunikasi Sandi dengan publi sebagai pejabat publik.

"Yang dikritik Bang Putra adalah kefiktifan dari undangan lari yang disampaikan Menteri Sandi di media sosialnya. yang ternyata undangan itu tidak pernah ada," cetusnya.

Dia mengurai bahwa kritik Putra Nababan bukan tanpa musabab. Sebab tidak sepatutnya seorang menteri menjatuhkan mitra kerjanya di DPR dengan memframing negatif. Ujungnya justru menimbulkan sensasi untuk mencari simpati publik.

“Memberi informasi dan update di media sosial tidak ada salahnya, tapi bukan berarti tanpa batasan dan malah berlebihan. Mirisnya lagi, jubirnya bilang itu sebuah jokes,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA