Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (29/1).
Anaalisa Dedi, secara umum formasi kepengurusan baru PPP cukup akomodatif. Bahkan, Dedi meliat peluang menyatukan suara di basis PPP.
"Hanya saja, nihilnya Taj Yasin menjadi titik ketidaksempurnaan, padahal ia tidak saja punya kans pemilih di Jateng, juga sebagai simbol ayahandanya Kiai Maimoen," demikian kata Dedi
Meski tidak sempurna, melihat karakter politik Taj Yasin PPP diprediksi tetap berhasil di Pemilu 2024 Dijelaskan Dedi, sosok Taj Yasin sangat dibutuhkan PPP.
"Padahal, asumsi sederhana jika PPP menyatukan semua tokoh potensial, bukan tidak mungkin PPP kembali menguat dan keluar dari ancaman parliementary Threshold," pungkasnya.
Taj Yasin Maimoen menjadi salah satu nama kuat sebagai kompetitor Suharso Monoarfa merebut kursi nomor satu di PPP.
Meski digadang-gadang akan menjadi pemimpin masa depan PPP, pada akhirnya nama Taj Yasin tidak muncul sebagai calon resmi di Muktamar.
Suharso Monoarfa akhirnya terpilih secara aklamasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: