Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, mengatakan basis pemilih PPP berada di Jawa Tengah, sedangkan Taj Yasin sebagai representasi tokoh politik di Jawa Tengah tidak diakomodir dalam struktur inti kepengurusan baru PPP.
"Semestinya Taj Yasin menjadi penggerak sekaligus simbol tokoh PPP Jateng, akan lebih baik bagi PPP lakukan pertemuan dan mengakomodir Taj yasin," demikian analisa Dedi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (30/1).
Jelang muktamar PPP beberapa waktu lalu, sosok Taj Yasin Maimoen menguat sebagai calon ketua umum menyaingi Suharso Monoarfa.
Meski demikian saat pleno pencalonan nama Taj Yasin tidak muncul. Forum Muktamar akhirnya menetapkan Suharso sebagai ketua umum secara aklamasi.
Kamis malam (28/1) Suharso mengumumkan daftar pengurus PPP periode 2020-2025. Namun demikian tidak ada nama Taj Yasin sebagi salah satu pengurusnya.
Banyak analis yang mengatakan, dengan nihilnya nama putra kiai kharismatik PPP almarhum Mbah Maimoen Zubair akan berpengaruh pada elektoral partai berlambang Kakbah itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: