"Saya terus terang sangat kagum dan sangat berterima kasih karena KPU sangat supportif untuk membantu Kementerian Kesehatan dalam mengintegrasikan data terkait pandemi ini," ujar Budi dalam siaran pers video yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/2).
Mantan Waki Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memiliki alasan megagumi data KPU. Katanya, data pemilih memiliki dua keunggulan dibanding data yang dimiliki Kementerian Kesehatan.
Pertama, Budi mengungkapkan, data yang dimiliki KPU selalu mengalami pembaharuan dalam kurun waktu tertentu, khususnya saat pemilu.
Kedua, data KPU juga memiliki kesamaan dengan kebutuhan Kementerian Kesehatan. Yang mana, mencari data kependudukan yang akurat untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas.
"Data di KPU selalu diperbaiki tidak hanya setiap 6 bulan sekali tapi setiap ada pemilihan. Dan data KPU mirip dengan yang dibutuhkan kami, yaitu usia 18 tahun ke atas," ungkapnya.
Oleh karenanya, pada Sabtu kemarin (30/1) Budi melakukan rapat koordinasi untuk mencocokan data kependudukan yang dimiliki Kementerian Kesehatan dengan data yang dimiliki KPU.
Tujuannya adalah untuk bisa memastikan vaksinasi Covid-19 bisa tepat sasaran, sebagaimana kualifikasi data kependudukan dan data kesehatan yang benar.
"Sewaktu rapat sembari bercanda saya mengatakan, tugas kita sama. Kalau KPU tugasnya memastikan rakyat mencoblos kertas pemilu, Kemenkes memastikan bahwa petugas kesehatan mencobolos dengan vaksin," demikian Budi Gunadi Sadikin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: