Diketahui sebelumnya, Nasdem menjadi salah satu perpol yang getol menyuarakan revisi UU Pemilu dan mendukung adanya Pilkada 2022 dan 2023. Namun baru-baru ini, partai pimpinan Surya Paloh berubah dengan menolak revisi UU Pemilu.
Menurut Direktur Eksekutif IndoBarometer, M Qodari, ada cerminan ketidakseriusan Nasdem terhadap sikap tegasnya dalam revisi UU Pemilu.
“Nasdem tidak pernah serius dengan wacana RUU Pemilu dan Pilkada 2022 dan 2024. Ini lebih hanya semacam manuver politik saja,†ucap Qodari kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (7/1).
Selain itu, Qodari juga menilai perubahan sikap Nasdem bisa saja sebagai antisipasi untuk menghindari wacana
reshuffle kabinet, meski pada dasarnya kabar perombakan kabinet belum pasti.
“Ya memang, takut kena
reshuffle kalau memang wacana itu benar adanya. Tapi kan ini masih tentative, masih 'katanya'. Status (
reshuffle) masih gosip politik," bebernya.
Namun demikian, kata Qodari, sikap Nasdem menolak revisi UU Pemilu realistis bila melihat perkembangan suara dari fraksi serta suara pemerintah.
“Melihat bahwa memang dalam proses registrasi, yang namanya usulan DPR itu harus kompak, semua fraksi (setuju) baru bisa gol,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: