Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sesalkan Isu Kudeta Demokrat Dikaitkan Dengan Jokowi, Aktivis Milenial Lampung: Seharusnya AHY Bisa Lebih Bijak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Senin, 08 Februari 2021, 17:47 WIB
Sesalkan Isu Kudeta Demokrat Dikaitkan Dengan Jokowi, Aktivis Milenial Lampung: Seharusnya AHY Bisa Lebih Bijak
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono/Net
rmol news logo Isu kudeta yang menerpa Partai Demokrat masih jadi perbincangan hangat di masyarakat.

Bahkan, isu ini makin melebar karena Presiden Joko Widodo ikut masuk seiring dugaan keterlibatan Kepala Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, dalam upaya penggulingan Agus Harimurti Yudhoyono dari jabatan Ketua Umum Partai Demokrat.

Dalam pandangan aktivis Milenial Lampung, Azis Gunardi, seharusnya putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), itu bisa membedakan mana urusan pribadi dengan urusan negara.

"Perseteruan antara Mas AHY dan Pak Moeldoko harusnya tidak dilibatkan sampai ke Presiden (Jokowi). Jikapun Pak Moeldoko memang ikut andil di sana, itu urusan pribadi beliau yang tidak bisa digabungkan dengan urusan antara Presiden dan KSP," kata Azis Gunardi kepada Kantor Berita RMOLLampung, Senin (8/2).

Berdasarkan pengamatannya, Azis menilai ada beberapa kader ataupun simpatisan yang ingin menggulingkan AHY. Menurutnya, hal itu semestinya dijadikan bahan evaluasi oleh AHY atas kepemimpinannya di Partai Demokrat.

"Seharusnya Mas AHY selaku ketum lebih bijak menanggapi isu ini. Ini beritanya sudah heboh ke mana-mana. Berarti Mas AHY kurang bisa meredam, sampai orang awam tahu urusan internal partai dan reaksi yang berlebihan tersebut malah memperlihatkan kelemahan dari Demokrat di bawah Mas AHY," tuturnya.

Lebih lanjut, ia mengimbau kepada seluruh kader partai politik di tanah air untuk tidak melibatkan urusan internal partai dengan urusan kenegaraan.

"Saya mengimbau kepada para kader partai agar tetap bijak membedakan urusan internal partai dan kenegaraan," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA