Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Viral Soal 'Ganjar Tidak Pernah Shalat', Seknas Jokowi Minta Mendikbud Dan Menag Ambil Sikap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 09 Februari 2021, 13:45 WIB
Viral Soal 'Ganjar Tidak Pernah Shalat', Seknas Jokowi Minta Mendikbud Dan Menag Ambil Sikap
Soal ujian sekolah yang menyebut nama "Ganjar tidak pernah shalat"/Net
rmol news logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus ambil sikap pada viralnya soal ujian sekolah yang menyebut nama "Ganjar tidak pernah shalat".
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Desakan tersebut disampaikan Sekjen Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Dedy Mawardi yang sangat menyesalkan adanya soal ujian sekolah yang menyudutkan "Ganjar" dengan menyebut tak pernah shalat padahal beragama Islam.

Menurut Dedy, penyebutan Ganjar dalam soal ujian sekolah  yang beredar, bisa di tafsirkan sebagai sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.  

"Penyebutan dalam soal ujian sekolah yang menyebut Pak Ganjar tak pernah shalat adalah kesengajaan yang dilakukan oleh guru pembuat soal ujian itu," tegas Dedy di Jakarta, Selasa(9/2).

Seperti diketahui, sebuah soal ujian yang beredar dan bernada provokatif viral di media sosial. Dilihat dari foto tangkapan layar soal ujian tersebut, tampak Ganjar disebut beragama Islam namun tak pernah shalat.

Selain itu, Ganjar dalam narasi soal ujian itu juga disebut tak pernah bersyukur meskipun telah banyak mendapat rezeki.

"Meskipun sudah mendapatkan rezeki yang banyak, Pak Ganjar tidak pernah bersyukur. Sebagai orang Islam. ia pun tidak pernah melaksanakan salat. Pak Ganjar termasuk orang yang...,” demikian bunyi pertanyaan dalam soal tersebut.

Dari pertanyaan dalam isi soal ujian itu, siswa diberi empat pilihan jawaban terkait sikap Ganjar tersebut. A. Beruntung; B. Beriman; C. Bangkrut; D. Rugi.

Menyikapi pertanyaan dalam soal ujian seperti itu, Seknas Jokowi menyatakan, Mendikbud Nadiem Makariem dan juga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tidak boleh diam saja.

Karena apa yang ditulis di dalam soal ujian seperti yang beredar merupakan propaganda yang merugikan nama Gubernur Jawa Tengah.

"Kami minta kementerian yang membidangi pendidikan untuk tidak diam, tapi bergerak melakukan investigasi untuk menemukan siapa yang membuat dan soal ujian di sekolah mana serta memberi sanksi tegas kepada pelakunya," tegas Dedy Mawardi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA