Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Energy Watch: Peta Jalan Industri Baterai Bisa Bawa Indonesia Jadi Raja Baterai Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 09 Februari 2021, 14:44 WIB
Energy Watch: Peta Jalan Industri Baterai Bisa Bawa Indonesia Jadi Raja Baterai Dunia
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan/Net
rmol news logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan penggarapan proyek baterai kendaraan listrik di dalam negeri dapat menjadikan Indonesia raja beterai dunia.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Proyek itu akan melibatkan Inalum atau MIND ID, PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero).  

Untuk mewujudkan hal itu, Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik, Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan, pihaknya sudah menyusun peta jalan pembangunan ekosistem industri baterai kendaraan listrik hingga 2027 mendatang.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menyatakan peta jalan itu sebagai langkah yang bagus dalam mengembangkan ekosistem industri baterai kelas dunia, mengingat Indonesia memiliki cadangan bahan baku nikel yang cukup besar sebagai salah satu bahan baku utamanya.

“Saya kira ini adalah salah satu hal yang bagus dan langkah strategis yang harus dilakukan ke depannya, termasuk oleh BUMN di mana setahu saya Pertamina, PLN, Inalum sudah mempersiapkan juga sudah bekerja sama dalam suatu konsorsium dalam rangka industri baterai ini kedepannya,” ujar Mamit kepada wartawan, Selasa (9/2).

Mamit optimis terhadap mimpi besar itu bukan hal yang mustahil terlaksana, tinggal bagaimana implementasi dan pelaksanaan dari peta jalan itu sendiri, sehingga bisa tercapai dan terealisasi ke depan.

“Bukan hal yang mustahil kalau mimpi itu bisa tercapai dan dibandingkan dengan negara lain, keuntungan dari sumber daya ini saya kira bukan hal yang mustahil dan mengada-ada,” ungkapnya.

Mamit menambahkan, ada upaya dari Kementerian BUMN mendekati sejumlah perusahaan asing pemain utama baterai dan mobil listrik kelas dunia untuk berinvestasi. Ini dilakukan untuk mewujudkan impian memproduksi kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu hingga hilir di Tanah Air.

“Apalagi kalau tidak salah pemerintah rencana akan mengundang LG, untuk berinvestasi bahkan Tesla pun katanya berminat untuk melakukan investasi di Indonesia untuk kendaraan listrik, terutama untuk baterai,” jelasnya.

Dengan begitu, jika perusahaan-perusahaan luar negeri itu jadi menanamkan modalnya, kata Mamit maka perlu ada penguatan pelibatan terhadap perusahaan BUMN agar berperan secara signifikan di dalamnya.

“Jadi saya kira, peran BUMN pun harus kita kuatkan jangan hanya kita mengundang investor dari luar tapi ternyata BUMN kita tidak punya peran yang cukup signifikan, jadi harapan saya tetap profesional jika memang BUMN kita mampu, harus disupport, selama memang itu bisa membantu dan kemampuan mereka ada,” terangnya.

Bahkan lanjut Mamit, ke depan tidak hanya memproduksi baterai saja, melainkan dapat memproduksi kendaraan listrik sendiri dengan merek lokal buatan dalam negeri.

“Harapannya saya pun ke depan di samping jadi raja baterai, tetapi bagaimana kita juga bisa mengembangkan industri listriknya sendiri di sini dan bisa menjadi lebih besar lagi dan bukan hanya merek-merek luar, mungkin ke depan harusnya merek-merek lokal bisa berpartisipasi dalam kendaraan listrik terutama BUMN,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA