Pasalnya, satu sisi seolah bersedia dikritik, tapi di sisi lain menangkapi para pengkritik.
Demikian disampaikan Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Yan A. Harahap seperti dilansir dari akun Twitter miliknya
@YanHarahap, Rabu (10/2).
"@jokowi terkesan menunjukkan bersedia dikritik. Tetapi di sisi lain, tindakannya malah kontradiktif, menangkapi para aktivis dan pihak-pihak yang lantang mengkritik kekuasaannya," ujar Yan Harahap.
Oleh sebagian publik, penangkapan dua aktivis senior Syahganda Nainggolan dan M. Jumhur Hidayat, adalah contoh dimana pemerintah tidak siap dikritik.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan, pernyataan Jokowi tersebut adalah pernyataan yang kosong dan sia-sia.
"Kita semua bisa dengan mudah menemukan banyak bukti bahwa ini adalah pemerintahan yang antikritik. Saking banyaknya bukti-bukti itu sampai kita semua menjadi banal dan menganggapnya biasa," ujar Rachland kepada wartawan, Rabu (10/2).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: