Jangan Cuma Proteksi, Pemerintah Dituntut Tingkatkan Daya Saing UMKM Dan Fighting Spirit

Hal itu disampaikan anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto di mana dalam RPP tersebut, ada klausul para pelaku UMKM bisa ikut tender pemerintah dengan nilai maksimal Rp 15 miliar.

"Kita apresiasi kebijakan tersebut. Itu menandakan bahwa pemerintah hadir memberikan proteksi bagi kalangan UMKM," kata Darmadi Durianto kepada wartawan, Kamis (11/2).

Sejauh ini, UMKM selalu kesulitan saat akan mengikuti tender-tender pemerintah karena terbentur legalitas aturan yang ada. Dengan adanya kebijakan tersebut, UMKM setidaknya bisa bernafas lega di tengah kondisi ekonomi yang serba sulit imbas wabah Covid-19.

Darmadi menilai perlindungan bagi UMKM dalam bentuk kebijakan sangat diperlukan. Namun perlu dipikirkan pula dampak jangka panjang dari kebijakan tersebut bagi UMKM itu sendiri.

"UMKM harus diproteksi memang iya, tapi proteksi terus menerus tanpa peningkatan daya saing akan membuat UMKM tertidur dan tidak dewasa-dewasa," sambung politisi PDIP ini.

Selain kebijakan proteksi, Darmadi mendorong pemerintah menjadikan UMKM memiliki daya saing. Kehadiran produk UMKM diharapkan tidak hanya sekadar sebagai kebanggaan, melainkan bisa memuaskan kebutuhan dan keinginan masyarkat.

"Sehingga dengan adanya kepuasan, akan tercipta loyalitas masyarakat terhadap produk-produk UMKM," ujarnya.

Sejauh ini, ia melihat belum ada konsep yang jelas terkait cara pemerintah meningkatkan produk dan daya saing UMKM. Belum ada standarisasi blue print peningkatan daya saing UMKM secara nasional.

Padahal, kata dia, design blue print program peningkatan daya saing UMKM terpadu mutlak diperlukan dalam menopang kemandirian para pelaku UMKM.

Darmadi juga berharap ada pelatihan-pelatihan bagi UMKM yang lebih dimaksimalkan pemerintah.

"Pelatihan-pelatihan ini penting agar para pelaku UMKM bisa mandiri. Jangan terus dimanjakan. Kita khawatir UMKM kita tidak memiliki fighting spirit untuk memenangkan persaingan," demikian Darmadi Durianto.