Apalagi, elektabilitas AHY perlahan tapi pasti merangkak naik. Teranyar survei yang digelar CISA pada 6 hingga 20 Februari lalu menempatkan AHY di posisi kedua dengan elektabilitas 16,9 persen.
AHY unggul atas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (16,5 persen) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (12,9 persen). Namanya hanya kalah dibanding Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang berada di puncak dengan 20,7 persen.
Begitu urai pengamat politik, Muslim Arbi saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (14/2).
Namun demikian, Muslim Arbi memberi satu catatan agar AHY terus bisa merangkak. Yaitu, Demokrat harus konsisten pada posisi di luar pemerintahan.
"AHY bisa saja jadi kuda hitam kalau Demokrat tetap berada di posisi seperti selama ini yang kritis terhadap pemerintah," ujarnya.
Kondisi akan berbanding terbalik jika AHY dan Demokrat mulai tidak konsisten mengkritik pemerintah. Selain itu, AHY juga berpeluang gagal maju di pilpres jika Demokrat berhasil dilemahkan oleh oknum-oknum tertentu.
"Agak susah bagi AHY tampil sebagai kuda hitam jika partainya diobok-obok,†pungkas Muslim.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: