Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

IPO Perusahaan BUMN Sudah Tepat Sebagai Bentuk Transformasi Dan Transparansi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Senin, 15 Februari 2021, 19:45 WIB
IPO Perusahaan BUMN Sudah Tepat Sebagai Bentuk Transformasi Dan Transparansi
Bursa Efek Indonesia/Net
rmol news logo Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali membuat gebrakan penting, yakni dengan rencananya untuk meng-IPO-kan beberapa perusahaan BUMN.

Kurang lebih ada 8-12 perusahaan BUMN yang akan Go-Public. Perusahaan yang dimaksud terdiri dari anak usaha maupun cucu usaha BUMN.

Langkah itu diambil oleh Erick Thohir sebagai wujud transformasi BUMN, penerapan transparansi, dan secara umum bagian dari Good Corporate Governance (GCG).

Pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy menyatakan, IPO akan mendorong perusahaan BUMN lebih transparan dalam tata kelola karena akan ikut diawasi investor publik.

“Jadi dituntut untuk lebih profesional, transparan dan dengan go public kan ada pengawasan dari publik mengenai tata kelola juga pengelolaan kinerja, efisien,” ujar Budi kepada wartawan, Senin (11/2).

Budi menambahkan, gelaran IPO oleh BUMN juga dapat menggairahkan pasar dan menambahkan jumlah emiten di Bursa Efek Indonesia.

Apalagi, jika calon emiten pelat merah itu dapat melantai bursa dengan kontribusi kapitalisasi pasar yang besar.

“Baguslah untuk meramaikan, menambah jumlah emiten di bursa, kan itu kalau namanya BUMN dan anak perusahaan kan tergantung menterinya, semuanya tinggal nunggu perintah dari atas," jelasnya.

Budi menyarankan, agar prospek calon emiten BUMN cerah, dapat menggaet investor yang lebih banyak, perusahaan BUMN harus lebih dahulu membenahi laporan keuangan atau manajemen keuangan serta sistem pelaporan keuangan perusahaan.

“Utamanya ya laporan keuangannya atau manajemen dan sistem pelaporan keuangannya dirapikan dahulu dan saya percaya beberapa sih sistemnya gak masalah. Cuma kalau untuk menjaring investor lebih banyak ya harganya yang wajar sesuai dengan kinerjanya sesuai dengan prospeknya,” bebernya.

Sementara itu, Menteri BUMN periode 2011-2014, Dahlan Iskan menilai dengan menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), BUMN akan menjadi perusahaan yang lebih profesional.

Bahkan, bisa menjadi perusahaan yang lebih sehat dari karena struktur keuangan yang lebih baik.

Kondisi ini bisa membantu perusahaan untuk bisa melakukan aksi korporasi lanjutannya.

"Yang tentu juga penting menekan utang. Tapi yang terpenting dia bisa di berada di ranah publik sehingga bisa melakukan aksi korporasi dengan lebih profesional termasuk selesaikan utang-utang karena pendapatan dana dari publik belum seimbang dengan beban utang," kata Dahlan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA