"Wah kita jadi bingung ya melihatnya pemerintah ini sebenarnya tulus atau tidakkah mau dikritik. Kalau tulus perlihatkan dong dengan lapang dada dengan sikap terbuka," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (16/2).
Menurut Ray, saat ini masyarakat mempersoalkan kritik saja dianggap sebuah masalah apalagi perwujudan dari kritik itu sendiri. Sehingga yang terjadi justru ketika kritik sudah dilakukan maka akan dilaporkan ke aparat.
Selain itu, ketika kritik disampaikan lalu diklasifikasi sebagai provokasi.
"Ini seperti pemerintah tidak berniat tulus," sesalnya.
"Maka ungkapan terhadap pernyataan Pak JK dianggap sebagai provokasi, saya kira makin menguatkan apa yang saya asumsikan sejak dari awal. Bahwa pernyataan Pak Jokowi yang meminta masyarakat secara aktif melakukan kritik itu hanya pernyataan basa-basi," demikian Ray Rangkuti.
Tenaga ahli Kepala Staf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan sebelumnya menilai mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) terkesan ingin memprovokasi keadaan setelah melontarkan pertanyaan terkait kebebasan berpendapat berujung penangkapan.
"Jadi sangat ironis sekali saya katakan, jika Pak Jusuf Kalla menyampaikan itu, dan disampaikannya dalam forum suatu partai, sepertinya dia ingin memanas-manasi atau memprovokasi keadaan untuk bisa memberikan arah kepada partai tersebut," kata Ade dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/2) lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: