Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hibah Ke Museum SBY-Ani Dinilai PDIP Sakiti Rakyat, Demokrat Jatim Sindir Bantuan Pemugaran Museum Bung Karno

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 18 Februari 2021, 09:50 WIB
Hibah Ke Museum SBY-Ani Dinilai PDIP Sakiti Rakyat, Demokrat Jatim Sindir Bantuan Pemugaran Museum Bung Karno
Maket Museum SBY-Ani/Repro
rmol news logo Pemberian dana hibah dari APBD Pemerintah Provinsi Jatim untuk membantu pembangunan Museum SBY-Ani di Pacitan masih jadi bola panas di masyarakat.

Dana hibah tersebut dinilai anggota DPRD Jatim fraksi PDI Perjuangan, Deni Wicaksono, telah menyakiti hati rakyat yang tengah kesusahan akibat pandemi.

Namun, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jatim, Sri Subianti, justru keheranan atas sorotan PDIP terhadap bantuan dana hibah sebesar Rp 9 miiar untuk pembangunan Museum SBY-Ani.

“Kok pemberian bantuan tersebut disorot. Di mana salahnya dan tujuannya untuk mengangkat perekonomian Pacitan dengan menciptakan sebuah destinasi wisata baru skala nasional di Pacitan,” katanya, Rabu (17/2), dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Sri Subianti mengatakan, selama ini Partai Demokrat tak pernah mempermasalahkan pemugaran museum Bung Karno di Blitar yang menelan angka Rp 40 miliar.

“Pemugaran museum Bung Karno di Blitar dan museum SBY-Ani di Pacitan juga sama-sama dapat bantuan keuangan dari pemerintah. Justru pemugaran museum Bung Karno menelan angka Rp 40 M. Lalu tiba-tiba museum SBY-Ani yang mendapat bantuan Rp 9 M disebut menyakiti rakyat, tentunya ini pemahaman yang sempit,” ungkapnya.

Demokrat, kata Sri Subianti, tak pernah mempersoalkan adanya museum mantan presiden karena selalu menghargai dan menghormati kebijakan daerah tempat Presiden dilahirkan.

"Kalau Demokrat mendirikan museum SBY-Ani di Pacitan tentunya wajar karena di sana Pak SBY dilahirkan," ujarnya.

Ditambahkan Sri Subianti, dalam museum SBY-Ani tersebut nantinya akan berisikan sejarah perjalanan hidup SBY sebagai Presiden RI ke-6. Di sana akan diisi diorama dan koleksi perjalanan hidup SBY mulai karir awal hingga memimpin RI selama dua periode.

"Semua harus mengakui kalau pak SBY dua periode berhasil memimpin Indonesia. Sama dengan museum Bung Karno yang nantinya mengingatkan perjuangannya untuk negara ini bagi generasi penerus. Begitu juga dengan museum SBY-Ani juga akan menceritakan keberhasilan Pak SBY memimpin negara ini bagi generasi penerus,” tuturnya.

Jika museum SBY-Ani dituduh menyakiti rakyat, lanjutnya, justru karena pendapatan per kapita masyarakat Pacitan sangat rendah maka dengan adanya Museum SBY-Ani bisa menjadi salah satu penopang mengangkat perekonomian masyarakat Pacitan yaitu mendatangkan wisatawan.

”Dan tentunya juga selain memberikan pendidikan kepada generasi muda tentang SBY, juga museum ini juga diharapkan mendongkrak wisata di Pacitan dan bisa mensejahterakan masyarakat Pacitan,” ujarnya.

Bantuan keuangan khusus berupa dana hibah dari Pemprov Jatim melalui APBD Pacitan sebesar Rp 9 miliar untuk membangun Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan ddinilai legislator PDIP Jatim sangat menyakiti hati rakyat.

“Uang rakyat Rp 9 miliar untuk sebuah lembaga yang tujuannya adalah citra politik personal seorang tokoh sangat menyakiti hati rakyat, mengkhianati amanat penderitaan rakyat, apalagi di masa pandemi Covid-19 di mana rakyat sedang kesusahan,” tegas anggota DPRD Jatim Deni Wicaksono kepada media, Rabu (17/2).

APBD, lanjut Deni, adalah instrumen fiskal yang mestinya digunakan berdasarkan skala prioritas mengingat keterbatasan anggaran. Saat ini, yang urgen adalah membantu rakyat miskin. Apalagi, Pacitan termasuk salah satu sentra kemiskinan di Jatim.

“Kemiskinan di Pacitan sangat tinggi, yaitu 14,54 persen per 2020. Ini termasuk yang tertinggi di Jatim. Demikian pula pendapatan per kapita rakyat Pacitan baru Rp28 juta per orang per tahun, hanya separo dari rata-rata pendapatan per kapita di Jatim,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA