Begitu tegas Wakil Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Ferdinand Situmorang kepada redaksi, Minggu (21/2).
Ferdinand mengurai bahwa kontraksi ekonomi sebesar -1,5 persen terjadi pada tahun 2020 akibat dampak Covid 19. Dia optimis bahwa di tahun ini ekonomi akan tumbuh di angka 4,8 persen.
Prediksi pemulihan ekonomi didasarkan pada kegiatan bisnis dan masyarakat yang mulai bisa beradaptasi lebih baik terhadap penyebaran Covid-19, ditambah adanya ekspektasi vaksin tahun depan.
Mobilitas yang lebih tinggi juga berpotensi untuk meningkatkan konsumsi, seperti peningkatan komsumsi makanan dan minuman di restoran/cafe dan supermarket. Termasuk konsumsi pakaian dan alat elektronik serta hiburan di tengah permintaan konsumen yang selama tertahan akibat pembatasan yang mana belanja konsumsi di sektor tersebut.
“Sebagian besar didukung oleh konsumsi dari populasi muda dan berpenghasilan menengah yang semakin meningkat,†ujarnya.
Kebijakan fiskal ekspansif yang berkelanjutan pada tahun 2021, akan fokus pada pengeluaran untuk infrastruktur dan program bantuan sosial akibat Covid-19 . Di mana untuk sektor pembangunan proyek Infrastruktur sekitar 90 dari 245 Proyek Strategis Nasional (NSP) telah diselesaikan dan sisanya diharapkan pada akan berlanjut di tahun 2021
“Sehingga prospek laju kegiatan ekonomi yang meningkat akan mengarah pada penciptaan lapangan kerja yang lebih tinggi dan berdampak positif untuk perekonomian nasional ke depan,†yakin Ferdinand.
Selain itu, dia juga yakin penerapan UU Ciptaker akan berdampak positif bagi tumbuhnya investasi baru. Di mana UU tersebut lebih
friendly bagi iklim investasi di indonesia
Nilai Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan akan tumbuh 8,0 persen menjadi 9,0 persen pada tahun 2021, sejalan dengan ekspektasi progran vaksinisasi dan ketersedian vaksin Covid-19 untuk menanggulangi Covid-19. Sejalan juga dengan pelonggaran
physical distancing yang tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Hal ini akan memulihkan mobilitas perekonomian domestik yang berdampak tumbuhnya aktivitas pasar keuangan , serta peningkatan konsumsi barang dan jasa konsumen. Termasuk tanda dimulainya kembali pembangunan infrastruktur secara masif pada tahun 2021
“Sektor komsumsi masyarakat merupakan sektor yang defensif dengan karakteristik yang tangguh, sedangkan pertumbuhan ekonomi berkembang dari sektor belanja pemerintah yang akan memfokuskan kembali pembangunan proyek-proyek strategis mengalami penundaan secara paksa pada tahun 2020,†urainya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: