Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Target Kemenko Marves, Persemaian Di Brebes Hasilkan 10 Juta Bibit Mangrove Per Tahun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 23 Februari 2021, 11:27 WIB
Target Kemenko Marves, Persemaian Di Brebes Hasilkan 10 Juta Bibit Mangrove Per Tahun
Lambang Kemenko Marves/Net
rmol news logo Keberadaan lokasi Persemaian Mangrove Skala Besar dan Mangrove Center of Excellence sangat berbeda dari program persemaian atau pengembangan mangrove selama ini baik dari jumlah maupun dari jenis mangrove itu sendiri.

Setelah dilakukan persemaian, pemerintah menargetkan akan ada 10 juta bibit mangrove per tahunnya di Brebes.

Begitu tegas Asisten Deputi Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Kus Prisetiahadi saat meninjau lokasi persemaian mangrove di Brebes, Jawa Tengah, Selasa (23/2).

"Sementara mangrove center yang ada selama ini dari segi kapasitas hanya 500 ribu bibit per tahun, jadi kuantitas sangat jauh sekali," kata Kus di Brebes, Jawa Tengah, Selasa (23/2).

Lebih jauh, dia menuturkan adanya Persemaian Mangrove Skala Besar dan Mangrove Center of Excellence ini merupakan permintaan atau instruksi presiden yang telah menugaskan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk segera dibangun.

Upaya ini akan menunjukkan kepada dunia internasional bahwa Indonesia negara yang besar terkait pengembangan mangrove.

Terkait jenis mangrove apa saja yang akan ditanam atau dikembangkan di lokasi ini akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi lahan yang telah dipilih.

“Itu tergantung dengan situasi di lokasi di mana mangrove skala besar itu akan didirikan, tapi ada lagi mangrove center of excellence yang diinisiasi oleh KKP, semacam taman mini mangrove Indonesia. Jadi berbagai jenis mangrove di Indonesia, diupayakan dikumpulkan (dan ditanam),” ujarnya.

Kus mengatakan alasan pemilihan Brebes sebagai lokasi Persemaian Mangrove Skala Besar dan Mangrove Center of Excellence ialah karena memang potensi daerah yang besar.

Selain itu juga karena beberapa jenis mangrove sudah terbukti bisa tumbuh dan beberapa negara sudah pernah datang ke sini melakukan studi banding.

"Dalam artian bahwa sangat berpotensi untuk dikembangkan, karena tahun 2019 info dari pemerintah daerah ada sekitar tujuh negara yang melakukan kunjungan terkait studi banding mangrove. Intinya sangat berpotensi," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA