Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Denny NJA: Pendukung ’24 Tokoh Harapan’ Jangan Hanya Nonton, Harus Proaktif Memberikan Dukungan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yelas-kaparino-1'>YELAS KAPARINO</a>
LAPORAN: YELAS KAPARINO
  • Selasa, 23 Februari 2021, 22:17 WIB
Denny NJA: Pendukung ’24 Tokoh Harapan’ Jangan Hanya Nonton, Harus Proaktif Memberikan Dukungan
Ilustrasi
rmol news logo Seperti namanya, poling “24 Tokoh Harapan 2024” yang sedang digelar Kantor Berita Politik RMOL tidak menggunakan teknik sampling seperti yang digunakan dalam survei, baik yang sifatnya random atau acak maupun purposive atau sengaja.

Poling yang dimulai sejak hari Senin kemarin (22/2), mengajukan pertanyaan terbuka kepada pembaca di dunia maya tentang siapa tokoh yang diharapkan dapat tampil di panggung kepemimpinan nasional tahun 2024.

Sampai laporan ini disusun, lebih dari 19 ribu dukungan yang masuk. Sementara poling telah di-share atau dibagikan oleh pembaca sebanyak 2.700 kali.

“Kami berterima kasih karena tidak sedikit pembaca yang menganggap poling ini penting untuk dikuti,” Kordinator Poling RMOL, Denny NJA, Selasa malam (23/2).

Berbeda dengan responden dalam survei yang pasif dan memberikan jawaban saat dihubungi baik fisik maupun melalui telepon oleh petugas survei, “responden” poling harus proaktif  merespon pertanyaan yang diajukan secara terbuka.

Tokoh yang pendukungnya aktif akan mendapatkan suara yang signifikan. Ini yang terlihat dari perolehan suara Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono, Firli Bahuri, dan LaNyalla Mattalitti, juga Ganjar Pranowo.

“Adapun pendukung tokoh-tokoh lain tampak jelas kurang aktif untuk memberikan suara. Padahal nama-nama seperti Rizal Ramli, Ridwan Kamil, Susi Pudjiastuti, Gatot Nurmantyo, Erick Thohir, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, atau Mahfud MD, selama ini dikenal sebagai tokoh yang memiliki dukungan luas di dunia maya,” sambung Denny NJA lagi.

“Karena sampai hari kedua poling pendukung mereka tidak proaktif, maka untuk sementara mereka harus puas berada di papan bawah,” ujarnya lagi.

Menurut Denny NJA lagi, melihat poling ini sudah dibagikan lebih dari 2.700 kali, semestinya pendukung tokoh-tokoh tersebut telah mengetahui keberadaan poling.

“Juga mengetahui suara untuk tokoh yang mereka sukai cukup atau sangat rendah. Tapi entah mengapa mereka masih memilih untuk menonton,” katanya lagi.

Adapun mengenai maksud dari penyelenggaraan poling ini, Denny NJA mengatakan, pihaknya merasa perlu untuk membiasakan masyarakat membicarakan calon-calon pemimpin yang diharapkan.

“Kontestasi Pilpres 2024 sudah di depan mata, karena tahapannya akan dimulai tahun depan. Membicarakan calon pemimpin, menimbang kemampuan mereka, harus kita lakukan dari sekarang,” demikian Denny NJA. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA