Namun, kenyataan itu bertolak belakang dengan Partai Gerindra yang justru mengalami penurunan elektabilitas.
Bagi pengamat politik Dedy Kurnia Syah, nama Prabowo moncer lantaran sudah masyhur sebagai tokoh bangsa dan telah tiga kali berlaga di pilpres.
“Prabowo yang tetap memuncaki elektabilitas tokoh, umum saja karena tren pemilih di pilpres cenderung dekat pada tokoh dibanding Parpol,†ucap Dedy kepada
, Selasa (23/2).
Direktur eksekutif Indonesia Political Opinion ini mengatakan, jika menyandingkan angka yang didapat Prabowo, dengan elektabilitas Gerindra tetap saja mengalami penurunan persentase.
“Karena ia tokoh utama kontra Presiden Jokowi sementara elektabilitasnya tidak jauh dengan para kepala daerah,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: