Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jadikan Maluku Lumbung Ikan Nasional, Luhut Percepat Pembangunan Infrastruktur

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 24 Februari 2021, 20:35 WIB
Jadikan Maluku Lumbung Ikan Nasional, Luhut Percepat Pembangunan Infrastruktur
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan/Net
rmol news logo Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan rapat koordinasi (Rakor) bersama kementerian dan lembaga terkait.

Rapat itu untuk menindaklanjuti rencana pemerintah untuk menjadikan kawasan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (M-LIN).

Dalam rapat bersama Luhut, dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Menteri Bappenas, Menteri  PUPR, Menteri Dalam Negeri, Menteri ESDM, Menteri Agraria dan Tata Ruang, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan Gubernur Maluku.

Rakor ini dilaksanakan secara virtual. Tujuannya mendiskusikan perkembangan terkait rencana pembangunan infrastruktu yang mendukung LIN di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, Rabu (24/2).

Luhut mengatakan, pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur yang menunjang rencana Maluku sebagai lumbung ikan nasional.

“Kita fokuskan pembangunan di Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku Utara, karena ini mau kita mau jadikan kawasan produksi ikan yang bisa nanti kita ekspor langsung ke berbagai negara di Eropa, Asia, Timur Tengah, Amerika, dan Australia,” ujar Menko Luhut, membuka rakor.

Menko Luhut mengatakan, infrastruktur yang dibutuhkan di dua provinsi itu yakni pelabuhan perikanan bertaraf internasional dan Ambon New Port.

Pelabuhan ini nantinya dibangun dengan konsep pelabuhan terintegrasi yang di dalamnya akan diisi oleh terminal petikemas internasional dan domestik. Selain itu kawasan industri dan logistik, serta terminal LNG dan pembangkit listrik.

Atas rencana itu, Menko Luhut mengatakan diperlukan karena kawasan Maluku memiliki potensi perikanan, terutama pada sektor perikanan tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) titik 714, 715, dan 718.

Sebelumnya di tiga titik ini, terdapat  estimasi potensi produksi perikanan yang  pada awalnya mencapai 750.000 ton per tahun.

Kemudian, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali melakukan pembaruan data. Tercatat potensi perikanan yang ada mencapai 950.000 ton per tahun dengan target produksinya sebesar 665.000 ton per tahun.

“Untuk itu perlu secepatnya dibangun infrastruktur yang mampu mengolah potensi yang ada,” tandasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA