Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat menghadiri serah terima jabatan (Sertijab) Walikota dan Wakil Walikota Surabaya di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin (1/3).
Pasalnya, PDRB Kota Surabaya menyumbang 24,11% terhadap PDRB Jawa Timur. Oleh sebab itu dirinya meminta agar apa yang telah dicapai Kota Surabaya tetap dipertahankan, bahkan lebih ditingkatkan.
"Ini menjadi bagian yang penting, ini tidak boleh ada pelemasan atau pelemahan akibat pandemi Covid-19 yang telah berjalan setahun, jadi semua harus pada proses percepatan untuk membangun kebangkitan ekonomi di Jawa Timur terutama episentrumnya, yang menjadi sentra ini adalah Surabaya," kata Khofifah saat ditemui
Kantor Berita RMOLJatim usai menghadiri sertijab.
Gubernur Khofifah juga berpesan agar sinergitas dan kolaborasi terus ditingkatkan antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Dirinya menyebut bahwa 77 proyek strategis dari Program Strategis Nasional yang dituangkan dalam Perpres 80 tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur sebagian besar sentranya berada di Surabaya.
"Oleh karena itu, ini yang juga kami pesankan supaya ada sinergitas pasca pandemi covid ini, jadi sekarang sesungguhnya
preconditioning-nya sudah bisa dilakukan karena
provincial office dari PSN tersebut ada di Bappeda Provinsi Jawa Timur," pungkas Gubernur yang juga menjabat Ketua PP Muslimat NU tersebut.
Sertijab Walikota dan Wakil Walikota Surabaya merupakan agenda pertama sertijab yang dihadiri Gubernur Jatim dari 17 agenda Sertijab Walikota/Bupati terpilih hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: