Setahun Pandemi Covid-19, Negara Telah Gagal Penuhi Standar

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf/Ist

Selama setahun ini, terlihat kegagapan pemerintah dalam menangani pandemi ini.
Bahkan, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf, sistem kesehatan di Indonesia sangat rapuh ketika terjadi pandemi. Banyaknya tenaga kesehatan (nakes) yang meninggal akibat Covid-19 menjadi bukti yang tidak bisa dibantah.
Tak hanya itu, hingga setahun berlalu, jumlah tes yang dilakukan di Indonesia masih separuh dari standar yang telah ditetapkan badan kesehatan dunia WHO.
"Jadi saya memandang selama setahun ini negara gagal dalam mengendalikan pandemi sesuai standar WHO," kata Gde Siriana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/3).
Ke depan, lanjut Gde Siriana, kesehatan dan farmasi akan menjadi sektor terdepan di dunia selain telekomunikasi dan digital. Sehingga negara harus menata ulang sistem kesehatan.
Baik itu data kesehatan, fasilitas, manufaktur farmasi, pelayanan BPJS, hingga melibatkan para ahli kesehatan dan pandemi dalam penataan sistem kesehatan ini.
Dengan kata lain, anggaran yang disiapkan pemerintah terkait kesehatan ini harus jadi prioritas pemerintah setiap menyusun RAPBN. Bukan malah dikurangi, seperi yang terjadi dalam RAPBN 2021 yang dirilis Kementerian Keuangan.
"Jadi negara harus menyediakan anggaran yang lebih besar untuk membangun sistem kesehatan yang bukan saja mampu melayani warga dengan baik, tapi juga dikelola dengan manajemen yang bagus," demikian Gde Siriana.

EDITOR: AGUS DWI
Tag:
Kolom Komentar
Video
Gudang Alat Produksi Roti dan 4 Unit Kendaraan Ludes Terbakar
Diduga konsleting listrik, sebuah rumah yang dijadikan gudang alat produksi roti di Kota Semarang, ludes dilalap sijago ..
Video
Ketika Anies Baswedan Mempengaruhi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
Sekjen PBB Antonio Gutteres dan pimpinan C40 Cities mengadakan dialog dengan tema: Dialogue Between C40 Mayors and UN Se..