Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ketika Teka-teki Status SBY Sebagai Pendiri Demokrat Diungkap Di Obrolan Kantin Biru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Selasa, 02 Maret 2021, 21:24 WIB
Ketika Teka-teki Status SBY Sebagai Pendiri Demokrat Diungkap Di Obrolan Kantin Biru
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhyono (SBY)/Ist
rmol news logo Status Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pendiri Partai Demokrat kini ramai dan menjadi perdebatan di publik pasca video pengakuan mantan politisi Demokrat, Jhoni Allen Marbun beredar.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam video yang beredar, Jhoni Allen menyebut bahwa Presiden RI keenam itu bukanlah tokoh pendiri Demokrat.

"Sejarah kadang bisa terungkap di mana saja. Tak terkecuali di Kantin Biru, DPP Partai Demokrat di Senin malam, selepas Isya, 1 Maret 2021," kata kader Demkokrat, Didik Luhur Pambudi yang dikutip redaksi dari akun Twitternya, Selasa (2/3).

Pertemuan tersebut dihadirinya bersama Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat, Jansen Sitindaon serta beberapa kader Demokrat. Saat itu, ia mengaku bertemu dengan Ketua Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat, Steven Rumangkang yang tak lain putra pendiri Dmokrat, Ventje Rumangkang.

"Steven Rumangkang adalah satu pendiri Partai Demokrat. Ia pendiri bernomor urut 99, yang terakhir. Steven dengan bangga mengatakan kepada kami, nomor itu mesti dibaca sebagai 9 September, tanggal ulang tahun Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)," jelas Didik Pambudi.

Dalam kesempatan tersebut, ia berujar bahwa Steven menceritakan awal pembentukan Partai Demokrat yang sepenuhnya diawali dari gagasan SBY dan almarhum Ventje Rumangkang.

"Saat itu (2001), SBY baru saja gagal terpilih sebagai Wakil Presiden menggantikan Megawati yang naik menjadi presiden pasca lengsernya Gus Dur. Dari gagasan itu, SBY kemudian memberikan nama 'Demokrat' untuk partai tersebut," urainya.

Tak hanya itu, melalui pengakuan Steven, SBY jugalah yang menetapkan lambang bintang segitiga merah putih yang kini menjadi lambang Demokrat besert latar biru tua dan biru muda.

"Steven menjelaskan sejarah itu dengan lancar karena ialah yang langsung mendesain lambang dan bendera Demokrat, berdasar arahan dan instruksi SBY. Setelahnya, SBY bersama tim penggagas pendirian menetapkan visi, misi, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Demokrat," papar Didik.

Mendengar penjelasan Steven, ia pun sempat mempertanyakan alasan tidak adanya nama SBY dalam akta pendirian Demokrat.

Dari pertanyaan tersebut, Steven kemudian menceritakan gagasan sang ayah soal jumlah pendiri Demokrat yag harus sebanyak 99 orang dan didirikan pada tanggal 9 September 2001.

"Ventje memang sengaja melakukannya karena 9 September (1949) adalah tanggal lahir SBY. Bagi Ventje, Demokrat harus identik dengan SBY. Bahkan nomor urut pertama pendirian sudah ditetapkan Ventje Rumangkang, diisi nama SBY," ungkapnya.

Namun dengan berbagai pertimbangan, kata dia, SBY batal menetapkan dirinya sebagai pendiri. Sebagai gantinya, SBY meminta Ventje Rumangkang ditetapkan sebagai pendiri pertama dan, putranya, Steven Rumangkang menjadi pendiri ke-99.

"Rumangkang menjadi alfa dan omega, pendiri pertama dan terakhir di Partai Demokrat. Bagi saya, Alfa-Omega Rumangkang menjadi simbol kepercayaan penuh SBY pada sahabatnya Ventje," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA