Begitu tegas Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief menanggapi isu Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digulirkan oleh kelompok Gerakan Pengambilalihan Kekuasaan Partai Demokrat (GPK-PD).
“Suara 7,8 persen Partai Demokrat yang sedang diburu dan akan dijual agar bisa
nyapres,†tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Kamis (4/3).
Menurutnya, Demokrat sudah belajar banyak dari sejarah kepartaian Indonesia. Khususnya mengenai cara-cara sebuah partai bisa direbut paksa atau dijual.
Dalam upaya tersebut, yang menjadi kunci adalah majelis tinggi. Peran majelis tinggi bisa menjaga agar cara brutal pengambilalihan bisa dicegah.
“Majelis tinggi jadi penjaga ideologi sekaligus
continuitas partai. Niat Jhoni Allen, dan lain-lain sudah kita antisipasi lama,†tegasnya.
Kini, sambung Andi Arief, klaim Jhoni Allen untuk mendapat dukungan negara diuji dalam tataran praktik. Jika memang negara, dalam hal ini Menko Polhukam, Menkumham, dan Kepolisian menghormati AD/ART partai, maka KLB yang digelar harus mendapat persetujuan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY.
“Kalau tidak ada izin majelis tinggi, KLB adalah kerumunan ilegal,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: