Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tokoh Papua Tegaskan Hanya Segelintir Warga Yang Menolak Otsus Dan DOB

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Kamis, 04 Maret 2021, 15:24 WIB
Tokoh Papua Tegaskan Hanya Segelintir Warga Yang Menolak Otsus Dan DOB
Yanto Khomlay Eluay/Ist
rmol news logo Hampir semua masyarakat dan tokoh yang merupakan warga asli Papua menerima kebijakan pemerintah terkait dana Otonomi Khusus (Otsus) dan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB). Hanya sebagian kecil yang menolak program tersebut.

Demikian disampaikan putra dari legenda pejuang Papua merdeka Theys Hiyo Eluay, Yanto Khomlay Eluay, di Jayapura, Papua, Rabu (3/3).

Yanto Eluay mengatakan, masyarakat Papua mendukung Otsus namun tetap perlu dilakukan evaluasi.

“Otsus dan DOB itu program pemerintah dan sudah ada tim kerjanya di setiap wilayah di Papua. Sikap kami mendukung penuh program ini, khususnya Otsus tetapi harus dievaluasi,” kata Yanto Eluay, melalui keterangan yang diterima Redaksi, Kamis (4/3).

Ia menampik berita yang beredar bahwa ada elemen masyarakat yang menolak Otsus dan DOB. Menurut Yanto, hal itu tidak bisa disamaratakan.

“Suara mereka tidak mewakili masyarakat Papua secara keseluruhan,” tegas Yanto. “Rakyat Papua hampir semua yang mendukungnya, karena mereka mau maju. Sama halnya dengan Otsus, banyak yang masih ingin berlanjut agar masyarakat Papua bisa lebih sejahtera.”

Sementara itu, salah seorang tokoh pemuda Papua, Ali Kabiay, menyampaikan hal yang sama bahwa Otsus harus berlanjut dengan diaudit dan dievaluasi secara menyeluruh.

“Dengan begitu kita bisa melihat kekurangannya nanti,” ucapnya.

“Setiap program itu ada evaluasinya. Karena dengan begitu maka kita akan tahu di mana kekurangan dan kelebihannya untuk menjadi pertimbangan otsus mendatang,” sambung Ali.

Ali juga menyampaikan pandangannya terkait pembangunan gedung baru kantor Gubernur yang rencananya akan dibangun 22 lantai. Menurutnya, rencana itu belum mendesak dilakukan saat ini.

“Rakyatnya masih susah, malah pemerintahnya sibuk mau bangun gedung baru dengan 22 lantai. Ini mubazir dan belum mendesak,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA