Hal ini merupakan upacara ibadah rutin umat Buddha yang berlangsung tanggal 1 (
Ce It) dan tanggal 15 (
Cap Go) pada setiap bulannya. Hanya saja, kali ini para Bikksu dan Bikku memilih Candi Borobudur sebagai tempat pelaksanaannya.
Pilihan para Bikkhu menjadikan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah sembahyang
Ce It dan
Cap Go merupakan ungkapan rasa syukur mereka atas dukungan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Panowo terhadap usulan Menteri Agama untuk menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat ibadah umat Buddha di dunia.
“Maka itu, seiring dengan kegiatan sembahyang yang akan mereka lakukan di Candi Borobudur pada tanggal 13 Maret nanti, para Bikkhu diharapkan bisa bertemu Pak Ganjar untuk mengucapkan terima kasih,
sharing pendapat, kasih masukan dan tukar pikiran saja,†kata Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabudhi), Lieus Sungkharisma dalam keterangan tertulisnya, Kamis (4/3).
Ganjar sendiri pernah menyebut, ide menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat ibadah umat Buddha di dunia bukanlah mustahil diwujudkan. Apalagi, saat ini ada sekitar 5 juta umat Buddha dunia yang sangat aktif. Jumlah tersebut potensial untuk ditarik dalam beribadah maupun wisata ziarah.
Lieus sendiri berharap, rencana menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat ibadah umat Buddha di dunia akan makin mengokohkan persatuan umat Budhha di Indonesia.
“Semoga rencana pemerintah itu menjadi langkah awal untuk kita semua dalam memperteguh kerukunan,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: