Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Andi Yusran: KLB Demokrat Sepihak Kehendak Politik Pribadi Moeldoko, Bukan Istana

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Sabtu, 06 Maret 2021, 22:01 WIB
Andi Yusran: KLB Demokrat Sepihak Kehendak Politik Pribadi Moeldoko, Bukan Istana
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko/Net
rmol news logo Menyikapi Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang digelar sepihak dengan menunjuk Moeldoko sebagai ketua umum menjadi sorotan berbagai kalangan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran menganalisa, peristiwa KLB ilegal di Sibolangit itu merupakan kepentingan pribadi Moeldoko.

Selain itu, Andi melihat Moeldoko melakukan kerjasam politik dengan kader Partai Demokrat yang tidak sejalan dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Untuk kasus KLB Deli Serdang, saya melihat sebagai sekedar kepentingan individual Moeldoko dan orang-orang dalam Demokrat yang tidak sejalan dengan AHY. Dan bukannya desain dari ‘Istana’," demikian kata Andi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (6/3).

Lebih lanjut Doktor Politik Universitas Padjajaran ini mengatakan, dalam tradisi politik Indonesia sering terjadi konflik internal partai melibatkan pihak eksternal yang identik menjadi penguasa pemerintahan.

Imbasnya, kata Andi, desaind dari pemegang kekuasaan biasanya memiliki agenda meminggirkan elite partai yang dinilai menganggu status quo.

"Desain pemegang kekuasaan terkadang juga memiliki agenda meminggirkan elit partai yang dianggap mengganggu status-quo dan menggantinya dengan elit yang lebih koperatif bagi rezim," demikian kata Andi.

Moeldoko sendiri dipilih secara sepihak oleh kader yang mengaku representasi dari kader Partai Demokrat. Moeldoko saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

KLB ilegal itu berlnagsung singkat dan tanpa membahas anggaran dasar partai. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA