Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani saat menghadiri Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Tangerang, Banten, Minggu (7/3).
"Kita bersyukur kepada Tuhan, NU dalam sejarahnya tanpa diminta selalu hadir di tengah-tengah kehidupan bangsa," ujar Muzani,
Wakil Ketua MPR ini mengatakan, sebagai bangsa yang majemuk dan berbhinneka sesungguhnya kita rawan perpecahan.
Karena masyarakat Indonesia yang berpenghuni di berbagai pulau, memiliki banyak etnis, ras, bahasa, dan agama. Hal tersebut sangat berpotensi untuk pecah dan terbelah.
"Tetapi para ulama dan kiai NU tidak pernah berhenti dalam menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin. Dalam sejarah nya, para ulama dan kiai selalu menebarkan persatuan, persaudaraan, dan persahabatan di tengah-tengah kehidupan bangsa," katanya.
Karena itu, kata Muzani bangsa Indonesia berhutang kepada NU. Bangsa ini bisa tetap bersatu sehingga masyarakat tentram, dan tenang karena perjuangan banyak pihak, salah satu pihak yang tidak boleh dilupakan adalah ulama, kiai yang tergabung dalam NU.
"Perjuangan para ulama dan kiai dalam memperjuangkan persatuan, perdamaian, persaudaraan tidaklah mudah, tantangannya berat. Mereka kerap disalahpahami, salah arti, bahkan di bully oleh sejumlah pihak," tuturnya
"Namun para kiai, tidak pernah berhenti dan tidak pernah berputus asa untuk terus menebarkan persatuan dan kesatuan bangsa, dan hasilnya sekarang kita rasakan," sambungnya.
Sambung Muzani, tugas NU tidak akan pernah berhenti, memberikan ketenangan dalam kehidupan masyarakat.
"Inilah utang kita, utang bangsa Indonesia kepada NU, utang bangsa Indonesia kepada para ulama dan kiai, karena itu hidup-hidupkanlah selalu NU," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: