"Sejak dulu kita selalu memperjuangkan demokratisasi dalam konteks negara dan masyarakat. Tapi kita lupa memperjuangkan demokratisasi internal partai," ujar ekonom senior Rizal Ramli dalam keterangannya, (7/3).
Rizal menyebutkan bahwa saat ini tidak sedikit partai politik di Indonesia yang dikelola laksana partai milik keluarga.
Belum lagi, kata dia, juga eksistensi dari pengaruh oligarki di tubuh partai politik.
"Oligarki itu diperkuat dengan aturan ketum bisa
recall anggota DPR karena harusnya yang
recall adalah pemilih. Partai keluarga sulit untuk mendapatkan loyalitas tanpa fulus. Quo vadis demokrasi Indonesia?" katanya.
Mantan Menko Ekuin era Presiden Gus Dur ini meminta ada perubahan besar dari partai politik untuk menjaga masa depan demokrasi Indonesia.
"Partai yang tidak demokratis, feodal dan nepotis bagaikan perusahaan keluarga maka hasilnya cepat atau lambat jadi otoriter. Lakukan demokratisasi internal partai kalau ingin membuat sistim demokratis," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: