Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, atas upaya kudeta Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko terhadap kepemimpinan yang sah Partai Demokrat di tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurut Dedi, Moeldoko telah hilang kesadaran atas jasa yang telah diberikan oleh Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kepada dirinya.
"Kesadaran personal seringkali absen dari hasrat politik, Moeldoko jelas melupakan jasa SBY sehingga hilang rasa sungkan meskipun harus berkonflik," ujar Dedi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (8/3).
Hal tersebut, lanjut Dedi, bakal menjadi permulaan yang buruk bagi Moeldoko. Karena Moeldoko memerlukan reputasi sebagai tokoh ksatria sebagai mantan Panglima TNI.
"Sementara yang terjadi dengan (pengambilalihan) Demokrat ini jelas bukan sikap ksatria," pungkas Dedi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: