Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: Moeldoko Sejengkal Dengan Jokowi, Artinya Kepentingan KLB Jadi Panjang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 09 Maret 2021, 14:54 WIB
Pengamat: Moeldoko Sejengkal Dengan Jokowi, Artinya Kepentingan KLB Jadi Panjang
Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid saat jadi narasumber di acara Obrolan Bareng Bang Ruslan/Repro
rmol news logo Gerakan sepihak yang diklaim sebagai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang disebut-sebut melibatkan pihak eksternal yaitu Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko terus menjadi perbincangan publik.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid mengatakan, upaya kudeta politik yang dilakukan oleh Moeldoko dan kader pecatan bukan masalah personal, melainkan simbol.

Pasalnya, jabatan yang diemban mantan Panglima TNI itu dekat dengan lingkaran kekuasaan, dalam hal ini dekat Presiden Joko Widodo.
 
"Moeldoko ini simbol. Tidak sebagai person. Moeldoko ini sejengkal dengan Jokowi. Jadi, kepentingannya besar," kata Cak Hamid sapaan karib Abdul Hamid saat menjadi narasumber dalam acara Obrolan Bareng Bang Ruslan diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL, bertajuk 'KLB Sepihak Hingga Desakan Pemecatan' Selasa (9/3).

Atas dasar itu, Cak Hamid meyakini ada kepentingan yang lebih besar di balik upaya kudeta politik yang diduga dilakukan oleh Moeldoko dengan para eks kader Demokrat, bukan persoalan Kepala KSP itu semata.  

"Artinya, kepentingannya menjadi panjang kenapa terjadi KLB?" tuturnya.

Lebih jauh, Cak Hamid menyebut, bisa saja upaya-upaya yang tarikan kepentingannya panjang tersebut lantaran ada pihak-pihak yang merasa terancam dengan eksistensi Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kalau dari kacamata yang netral, bagi orang-orang yang tidak suka Demokrat, merasa terancam dengan posisi Demokrat. Jadi, Moeldoko ini simbol," pungkasnya.

Selain Cak Hamid, turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi daring tersebut yakni Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA