Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ekonom UGM: Ekonomi Indonesia Tumbuh Dengan Kurva 'V', Ini Prasyaratnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 11 Maret 2021, 20:29 WIB
Ekonom UGM: Ekonomi Indonesia Tumbuh Dengan Kurva 'V', Ini Prasyaratnya
Ekonom Universitas Gajah Mada, Muhammad Edhie Purnawan/Net
rmol news logo Pertumbuhan ekonomi nasional semakin optimis bakal segera membaik dan terus tumbuh positif.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Optimisme itu salah satunya dikatakan ekonom Universitas Gajah Mada, Muhammad Edhie Purnawan setelah melihat kurva pemulihan ekonomi Indonesia yang akan berbentuk huruf rebound positif setlah mengalami penurunan atau kontaksi.

“Saya optimis, pemulihan ekonomi Indonesia akan berbentuk V, bisa V ramping, pun bisa pula V agak sedikit melebar, sesuai harapan kita semua,” kata Edhie, Kamis (11/3).

Edhie menilai ada tiga syarat utama untuk mewujudkan recovery. Yaitu pertama, eksekusi stimulus PEN terealisasi secara jauh lebih cepat.

"Kedua, akselerasi program vaksinasi, dan ketiga program penghapusan PPnBM untuk properti dan KKB dikawal sampai terealisasi ke penjualan yang bisa meningkatkan sales kendaraan bermotor dan properti mulai kuartal II 2021," katanya.

Menurut Edhie, dana PEN 2021 sebesar Rp 699,43 triliun, perlu diakselerasi secepat mungkin. Dia mengapresiasi pemerintah dan Bank Indonesia yang telah bekerja sangat keras serta mengambil keputusan yang tepat, dengan meningkatkan dana alokasi PEN yang sebelumnya sebesar Rp 695,2 triliun dan meningkat 20,63 persen dari realisasi PEN 2020 yakni Rp 579,8 triliun.

Peningkatan ini, sambungnya, wajib diiringi dengan percepatan daya serap, supaya sektor swasta bergerak jauh lebih dinamis sehingga mesin perekonomian bisa bekerja dengan full power.

“Belanja negara akan menjadi inspirasi bagi belanja korporasi dan rumah tangga. Ini yang kita butuhkan untuk mewujudkan pemulihan ekonomi dengan bentuk kurva V," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan bahwa tren PEN akan berbentuk V dalam dalam Rapat Kerja Nasional BNPB.

Ketika melihat bahwa pertumbuhan ekonomi pada tahun Q2 tahun 2020 adalah -5,32 persen, tetapi pada Q3 terjadi pembalikan pertumbuhan ekonomi sehingga mencatatkan pertumbuhan ekonomi berkurang negatifnya hingga menjadi sebesar -3,49 persen.

Lalu di akhir tahun 2020 pertumbuhan ekonomi ditutup dengan -2,19 persen, sehingga secara tahunan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 hanya terkontraksi -2,07 persen, jauh lebih baik dibandingkan banyak negara lain. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA