Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Islah, Elit PPP Sadar Pembelahan Partai Tak Menguntungkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Sabtu, 13 Maret 2021, 16:28 WIB
Islah, Elit PPP Sadar Pembelahan Partai Tak Menguntungkan
Djan Faridz dan Suharso Manoarfa dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-I PPP, di Hotel Pullman Jakarta/Ist
rmol news logo Islahnya dua kubu dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ditandai Anggota Majelis Kehormatan PPP Djan Faridz yang menyatakan siap membantu kepemimpinan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa merupakan kesadaran elit PPP bahwa pembelahan partai memang tak mengutungkan. 

Djan Faridz sempat tergabung dan menjadi Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta yang menjadi kubu seberang dari PPP yang kini dipimpin Suharso.

"Elite PPP sadar bahwa pembelahan partai sama sakali tidak menguntungkan," kata Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul kepada redaksi, Sabtu (13/3).

Oleh karena itu, sambug Adib, jalan yang paling realistis saat ini ialah dengan islah untuk suksesi gelaran Pemilihan Umum dan Presiden 2024 yang akan datang.

"Karena kita tahu, saat PPP pecah perolehan suara di 2019 turun. Dan saya kira intenal PPP ini sudah mengetahui ketika partai terbelah setidaknya partai tidak memiliki kekuatan di akar rumput," ujar Adib.

PPP sebelumnya memiliki dua Ketua Umum yakni Djan Faridz hasil dari Muktamar Jakarta dan Suharso Manoarfa Plt Ketua Umum yang dihasilkan oleh Muktamar Pondok Gede pada 2016.

Islah ini ditandai dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa memberikan pidato pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke-I PPP, di Hotel Pullman Jakarta kepada Djan Faridz yang kini menjabat Anggota Majelis Kehormatan PPP hasil muktamar Jakarta.

Dalam sambutan singkatnya, Djan Faridz berterimakasih dan siap akan membantu Ketua Umum Suharso Monoarfa untuk kemajuan PPP ke depannya. rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA